9 Dalil Soal Haji Yang Harus Kita Ketahui

Dalil Soal Haji
ibadah Haji. Pinterest


banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idHaji merupakan rukun Islam yang kelima. Seorang muslim yang kuat secara fisik, ilmu pengetahuan dan finansial harus dapat segera menunaikan ibadah haji minimal sekali dalam hidupnya.

Mengenai kewajiban menunaikan ibadah haji untuk melengkapi rukun Islam sebagai seorang muslim yang beriman.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Haji adalah ziarah yang bertujuan ke Baitullah untuk melakukan serangkaian Tawaf, Sa’i, Wakaf di Arafah dan ibadah lainnya pada waktu dan tempat tertentu.

Selain itu, ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang anjuran ibadah haji.

Hal serupa juga terdapat dalam hadis Rasulullah. Ini menjelaskan banyak hal tentang tata cara dan keutamaan haji.

Berikut 9 dalil haji yang patut diketahui umat Islam.

Dalil tentang Haji

Dalil tentang Haji (1)

“Nabi saw. bersabda: Islam itu didirikan atas lima perkara. Yaitu, bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadan.” (HR. Muttafaq)

Dalil tentang Haji (2)

“Umrah ke umrah menghapus dosa antara keduanya, dan tidak ada pahala bagi haji mabrur kecuali surga.” (HR Malik, Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Asbihani)

Dalil tentang Haji (3)

وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِۗ فَاِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌۗ ذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِࣖ ۝١٩٦

“Wa atimmul-ḫajja wal-‘umrata lillâh, fa in uḫshirtum fa mastaisara minal-hady, wa lâ taḫliqû ru’ûsakum ḫattâ yablughal-hadyu maḫillah, fa mang kâna mingkum marîdlan au bihî adzam mir ra’sihî fa fidyatum min shiyâmin au shadaqatin au nusuk, fa idzâ amintum, fa man tamatta‘a bil-‘umrati ilal-ḫajji fa mastaisara minal-hady, fa mal lam yajid fa shiyâmu tsalâtsati ayyâmin fil-ḫajji wa sab‘atin idzâ raja‘tum, tilka ‘asyaratung kâmilah, dzâlika limal lam yakun ahluhû ḫâdliril-masjidil-ḫarâm, wattaqullâha wa‘lamû annallâha syadîdul-‘iqâb.”

Artinya: “Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Namun, jika kamu terkepung (oleh musuh), (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat dan jangan mencukur (rambut) kepalamu sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepala (lalu dia bercukur), dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan umrah sebelum haji (tamatu’), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Namun, jika tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (masa) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Ketentuan itu berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di sekitar Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Mahakeras hukuman-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 196)

Dalil tentang Haji (4)

وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍۙ ۝٢٧

“Wa adzdzin fin-nâsi bil-ḫajji ya’tûka rijâlaw wa ‘alâ kulli dlâmiriy ya’tîna ming kulli fajjin ‘amîq.”

Artinya: “(Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 27)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *