Kultum 482: Krisis Iklim di Depan Mata

Krisis Iklim di Depan Mata
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Bagaimana krisi iklim itu terjadi? Naomi Delap, penulis di Guardian itu berpendapat saat ini tidak ada lagi persembunyian, dan tidak ada lagi penyangkalan. Pemanasan global memicu cuaca ekstrem dengan kecepatan yang menakjubkan, dan terlihat di Indonesia dan sekitarnya. Analisis Guardian baru-baru ini mengungkapkan bagaimana kerusakan iklim yang disebabkan manusia mempercepat korban cuaca ekstrem di seluruh planet ini. Orang-orang di seluruh dunia kehilangan nyawa dan mata pencaharian mereka karena gelombang panas yang lebih mematikan dan lebih sering, banjir, kebakaran hutan, dan kekeringan yang dipicu oleh krisis iklim.

Naomi mengatakan bahwa dia dan krunya tidak akan berhenti mengungkap masalah yang mengubah hidup ini, serta urgensi dan perhatian yang dibutuhkannya. Mereka memiliki tim besar penulis iklim global di seluruh dunia dan baru-baru ini telah menunjuk seorang koresponden cuaca ekstrim.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Independensi editorial mereka membuat mereka bebas menulis dan menerbitkan jurnalisme yang mengutamakan krisis. Mereka dapat menyoroti keberhasilan dan kegagalan kebijakan iklim dari mereka yang menggiring manusia di masa-masa yang penuh tantangan ini. Mereka tidak memiliki pemegang saham dan pemilik miliarder, hanya tekad dan semangat untuk menyampaikan pelaporan global berdampak tinggi, bebas dari pengaruh komersial atau politik.

Mereka menyediakan semua ini secara gratis, untuk dibaca semua orang. Mereka melakukan ini karena mereka percaya pada kesetaraan informasi. Semakin banyak orang dapat melacak peristiwa global yang membentuk dunia kita, memahami dampaknya terhadap orang dan komunitas, dan menjadi terinspirasi untuk mengambil tindakan yang berarti. Jutaan orang dapat memperoleh manfaat dari akses terbuka ke berita yang berkualitas dan jujur, terlepas dari kemampuan mereka untuk membayarnya.

Itulah yang bisa Naomi dan kawan-kawan lakukan untuk ikut serta mencari solusi atas krisis iklim yang ada dan merupakan teror nyata di masa depan. Sementara dari sudut pandang agama Islam, kita bisa menengok ulang bahwa lebih dari 1.400 tahun lalu Al-Qur’an sudah mepmperingatkan akan hal itu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga telah bersabda,

من يرد الله به خيرا يصب منه

Artinya:

Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah (HR. Al-Bukhari).

Sungguh nyata, bahwa musibah yang ada dan datang kepada kita semua ini, itupun juga merupakan ‘nikmat’ dan karunia yang berupa peringatan. Maka Mahasuci Allah yang telah mengaruniakan nikmat berupa musibah dan memberikan sebagian hukuman agar kita semua kembali sadar. Sekiranya yang Allah timpakan itu adalah ‘hukuman’ kepada kita dan mereka semua karena perbuatan buruk kita dan mereka, niscaya tidak ada satu pun makhluk yang tinggal di bumi. Allahu ya’lam.

Semoga yang kita baca ini menjadi pengingat menambah iman kita, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                             —ooOoo—

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *