Kultum 484: Memakai Cincin Perak di Bulan Rajab

Memakai Cincin Perak di Bulan Rajab
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Dalam hal mengenakan atau memakai perhiasan berupa cincin perak atau emas, kita harus berhati-hati menulis apa pun pada cincin yang diklaim akan membawa keberuntungan atau menangkal mata jahat, iri hati dan jin, dan sebagainya. Demikian pesan Dosen dan penulis Islam terkemuka dari Arab Saudi, Sheikh Muhammad Saleh Al-Munajjid sebagaimana dilansir dalam “About Islam”.

Pada prinsipnya, tidak ada yang salah dengan memakai cincin dan mengukir barang-barang itu. Yang diharamkan adalah berusaha mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala dengan melakukan itu atau memilih waktu tertentu untuk memakainya, atau mencari berkah melalui cincin, dan menggunakannya sebagai jimat.

Dalam “Republika Online” dilansir di About Islam, Ahad (6/2/2022), berikut adalah enam langkah spiritual yang bermanfaat bagi umat Muslim selama bulan Rajab. Pertama, pikirkan tentang niat. Umat Muslim dapat menerapkannya dengan niat untuk menyiapkan mental dan fisik menyambut Ramadhan. Kedua, cari pengampunan dan tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena semua manusia berdosa. Lakukan taubat nasuha dengan tulus, dan mohon ampun kepada Allah, agar bisa mengawali Ramadhan dengan hati yang terasa ringan dan cukup kuat untuk beribadah dengan baik. Selain itu, cobalah memaafkan orang lain sehingga hati kita tidak akan dendam atau sakit hati.

Ketiga, tidak ada riwayat otentik dari Nabi maupun para sahabat yang menyatakan ada keutamaan khusus dalam puasa di bulan Rajab. Puasa yang sama disyariatkan seperti pada bulan-bulan lainnya, misalnya Senin dan Kamis dan tiga hari pertengahan bulan Islam atau puasa berselang-seling (Dawud). Tidak ada cara yang lebih baik untuk mempersiapkan mental dan fisik selain berpuasa beberapa hari ekstra. Jadi, jika kita belum pernah berpuasa pada Senin atau Kamis, kita bisa memulai setidaknya satu hari dalam sepekan.

Keempat, berusaha menahan hawa nafsu. Kita harus mulai melatih diri untuk melawan hawa nafsu. Misalnya, makan malam sederhana selama akhir pekan atau hindari biskuit dan permen sebagai gantinya. Ini akan mengatur irama bagi kita untuk mengontrol nafsu di bulan Ramadhan. Kelima, di bulan ini lakukanlah amal shalih dengan sadar dan niat untuk mencari ridha Allah. Keenam, berdoa dan mohon ampun kepada Allah Subhanahu wata’ala semoga kaum muslimin bisa sampai ke bulan Ramadhan.

Sehubungan dengan topik di atas, salah satu peserta “Tanya Jawab Agama Islam” bercerita dan bertanya sebagai berikut. Di keluarga kami, kami memberikan cincin perak kepada setiap saudara laki-laki dan perempuan, dan setiap cincin memiliki beberapa angka Arab yang terukir di dalamnya, dan dipakai khusus di bulan Rajab saja. Saya ingin tahu apakah memakai cincin seperti itu bagian dari Islam atau tidak?”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar