Hajinews.co.id – Ibu mengandung selama sembilan bulan dan melahirkan kita. Sedangkan ayah mencari uang untuk menafkahi keluarganya, termasuk kita sebagai anak-anaknya. Kedua orang tua mempunyai peran masing-masing bagi kita.
Orang tua membesarkan kita dari kecil hingga dewasa. Mereka membesarkan kita dengan cinta.
Banyak sekali pengorbanan orang tua untuk kita sebagai anaknya. Kebaikan mereka tidak pernah terbalas.
Mengingat banyaknya jasa ayah dan ibu kepada kita, kesetiaan terhadap orang tua tidak boleh berhenti. Meski tidak ada, kita tidak bisa melupakan kedua orang tuanya.
Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menjelaskan tiga hal yang bisa kita lakukan untuk membahagiakan orang tua di alam kubur. Ketiga hal ini bisa kita lakukan sebagai bakti kepada ayah dan ibu yang sudah meninggal.
Mendoakan Orang Tua
Pertama, mendoakan orang tua. Dengan doa, seorang anak dapat memohon kepada Allah SWT agar orang tuanya diampuni dari segala dosa-dosanya.
“Jangan engkau berdoa kecuali orang tua engkau bawa dalam doamu. Kita sering doa panjang lebar (tapi) bapak ibu dilupakan. Ingat pastikan engkau ingat dalam doamu. Doa kebaikan semoga allah mengampuninya terus. Itu baktimu,” kata Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Senin (1/7/2024).
Bersedekah atas Nama Orang Tua
Kedua adalah bersedekah atas nama orang tua. Apabila orang tua masih ada seorang anak bisa memberikannya langsung kepada orang tua. Akan tetapi, ketika ayah dan ibu sudah tiada, berbakti kepada orang tua dapat dilakukan dengan memberikan sedekah kepada orang lain atas nama orang tua.
“Jika engkau mendapatkan rezeki dari Allah, engkau potong. Anggap aja ibu bangun lagi, minta duit lagi. Engkau kasih atau tidak? Ibumu memang sudah tidak bisa bangkit, akan tetapi engkau masih bisa mengirim ke sana. Potong dari rezekimu niatkan kirim ke pesantren, masjid, orang fakir. Niatkan, ya Allah aku ingin mengirim ke ibuku (juga bapak),” tuturnya.
Berbuat Baik kepada Orang yang Pernah Dapat Kebaikan dari Orang Tua
Ketiga adalah berbuat baik dengan orang-orang yang pernah mendapat kebaikan dari orang tua. Misalnya, kakak, adik, bibi, dan saudara lainnya. Menurut Buya Yahya, orang sesama saudara berkelahi misalnya karena berebut warisan adalah durhaka kepada orang tua.
“Maka dari itu, yang ketiga adalah untuk bisa berbakti kepada orang tua baik-baiklah dengan orang yang dibaikin oleh orang tuamu. Itu bukan sekadar anak orang tua, bahkan sampai dearajat jika orang tuamu dulu pernah memberikan hadiah kepada tetangga waktu masih hidupnya lanjutkan. Apalagi anak orang tua, adik kita. Makanya orang musuhi adiknya kurang ajar bener,” pungkas Buya Yahya.