Hujan Lebat di Makkah, Madinah, Suhu Tinggi Diperkirakan Akan Terjadi Pada Bulan Juli dan Agustus

Hujan Lebat di Makkah
Hujan Lebat di Makkah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idPusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi telah menerbitkan prakiraan cuaca Arab Saudi untuk musim panas Juli-Agustus 2024. Hujan lebat dan suhu tinggi terjadi di beberapa daerah.

Seperti diberitakan Saudi Gazette, Kamis (4 Juli 2024), NCM memperkirakan peningkatan suhu permukaan rata-rata hingga 80 persen di sebagian besar wilayah Kerajaan. Peningkatannya akan mencapai 2 derajat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

NCM juga memperkirakan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Kerajaan, khususnya pada bulan Juli dan Agustus, hingga 70 persen. Hujan deras diperkirakan terjadi di dataran tinggi Makkah, Al-Baha, Asir, Jazan dan Najran.

Sementara di wilayah Hail, Qasim, Al-Jouf dan Perbatasan Utara serta sebagian Madinah dan Tabuk pada Juli suhu akan naik hingga 2 derajat. Pada saat yang sama, suhu di provinsi Riyadh dan Timur akan meningkat sebesar 1,5 derajat dan di wilayah lain sebesar 1 derajat.

Suhu meningkat pada bulan Agustus. Di wilayah Hail dan perbatasan utara, suhu akan naik hingga 2 derajat di atas rata-rata, di wilayah Riyadh, wilayah timur serta Madinah dan Tabuk hingga 1,5 derajat, dan di wilayah lainnya hingga 1,5 derajat. diperkirakan akan meningkat sebesar 1 derajat.

Dalam laporan musim panas ini, NCM juga menyatakan kemungkinan curah hujan di semua wilayah kerajaan pada Juli lebih tinggi dari tingkat normal, sekitar 60-70 persen. Sementara pada Agustus, tingginya curah hujan hingga 60 persen diprediksi melanda sebagian besar wilayah Kerajaan, kecuali sebagian besar wilayah Makkah, Madinah, dan Provinsi Timur tetap di kisaran rata-rata.

Diketahui, Arab Saudi telah memasuki musim panas sejak 1 Juni 2024. Panas ekstrem melanda tempat-tempat suci selama musim haji. Suhu di Makkah mencapai 51,8 derajat Celsius.

Panas ekstrem pada musim haji menjadi panas yang mematikan. Kementerian Kesehatan Arab Saudi mencatat, jumlah kematian jemaah haji mencapai 1.301 jiwa. Dari angka tersebut, 83 persen di antaranya merupakan jemaah ilegal dan berjalan jauh di bawah paparan terik matahari tanpa alat pelindung.

Sumber; detik

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *