Hati-Hati, Kalau Pikiranmu Seperti Ini, Maka Maksiat dalam Salat Kata UAH

Maksiat dalam Salat
Ustadz Adi Hidayat
banner 678x960

Hajinews.co.id – Salat merupakan ibadah yang terdiri dari serangkaian gerakan dan bacaan yang telah ditentukan yang dilakukan lima kali sehari.

Salat selain wajib juga menjadi sarana komunikasi langsung antara hamba dengan Yang Maha Kuasa Allah SWT serta menjamin kedekatan hati dan spiritual.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Melalui Salat, seorang muslim mengakui kebesaran Allah, meminta petunjuk dan mensyukuri segala nikmat yang diberikan kepadanya.

Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya menekankan kesucian hati dan pikiran saat Salat.

Dijelaskannya, banyak orang yang datang salat dalam kesadaran dan status dunia demi merasa besar dan melupakan kebesaran Allah Ta’ala.

Fenomena Bawa Maksiat dalam Salat

“Kadang-kadang ada orang Salat masih membawa status sehingga merasa besar saat dia memulai Salat dengan kedudukan, sehingga tanpa dirasakan begitu dia mulai bertakbir kebesaran itu terbawa,” ujar Ustadz Adi Hidayat, dinukil dari youtube kanal @nafassubuhtv.

Ia menambahkan bahwa ada juga orang yang membawa status maksiatnya ke dalam Salat, merasa nyaman dengan maksiat yang dilakukan sebelum Salat.

“Status maksiatnya dia bawa maksiat menjelang Salat dan merasa nyaman dengan itu. Coba cek di handphonenya masing-masing, jangan sampai ketika mau Salat dalam handphonenya itu isinya apa yang tidak Allah sukai,” jelasnya.

UAH mengingatkan agar umat Islam berhati-hati dengan isi handphone dan perangkat lain yang bisa membawa hal-hal yang tidak baik ke dalam Salat.

“Aurat yang tampak, kata-kata yang tidak baik, apalagi membawa perangkat yang tidak benar lalu dibawa dalam Salat dan mengatakan Allahu Akbar, itu akan sulit membawa kekhusyukan,” tegasnya.

Ini yang Sebaiknya Dilakukan

UAH memberikan saran agar sebelum memulai Salat, setiap Muslim memastikan bahwa dirinya terkoneksi dengan Allah SWT dan melepaskan segala urusan duniawi.

“Maka dari itu, apa yang harus dilakukan? Begitu mulai menghadap kiblat, yakinkan pada diri kita bahwa saatnya terkoneksi dengan Allah. Buang urusan dunia ke belakang dan rasakan, boleh jadi bila ajal tiba, Allah bisa mewafatkan dalam keadaan kita sedang bertakbir kepada-Nya,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat ingin mengingatkan umat Islam tentang pentingnya menyucikan hati dan pikiran sebelum dan selama melaksanakan Salat.

Fokus dan kekhusyukan dalam Salat hanya bisa dicapai jika kita melepaskan segala urusan duniawi dan benar-benar menghadap kepada Allah SWT dengan hati yang bersih.

Pencerahan ini bagi umat Islam mengenai pentingnya menjaga kebersihan hati dan pikiran dari hal-hal duniawi dan maksiat, sehingga Salat yang dilakukan dapat mencapai kekhusyukan dan diterima oleh Allah SWT.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *