Hajinews.co.id – Pemerintah Amerika Serikat dilaporkan berencana untuk mengirimkan bom presisi senilai 320 juta dolar AS (Rp5 triliun) ke Israel. Menurut laporan media di negara itu, pemerintahan Presiden Joe Biden telah memberi tahu Kongres AS ihwal rencana tersebut.
The Wall Street Journal (WSJ) yang pertama kali membuat laporan itu mengatakan bahwa Pemerintah AS mengirimkan pemberitahuan resmi kepada para pemimpin Kongres pada Selasa (31/10/2023) pekan lalu. Di situ diungkapkan soal rencana AS memasok Israel dengan Spice Family Gliding Bomb Assemblies, sejenis senjata berpemandu presisi yang ditembakkan dari pesawat tempur.
WSJ, dengan mengutip korespondensi yang ditinjau media itu, menyebutkan bahwa produsen senjata Rafael USA akan mengirimkan bom tersebut ke perusahaan induknya di Israel, Rafael Advanced Defense Systems. Senjata itu selanjutnya bakal digunakan oleh Kementerian Pertahanan Israel.
Warga Palestina yang gugur akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza selama sebulan ini telah menembus 10.000 jiwa. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pun menyebut Gaza kini telah menjadi “kuburan bagi anak-anak”.
Sementara Hamas mengatakan, Israel telah menjatuhkan lebih dari 35.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza selama eskalasi konflik antara Palestina dan Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober lalu. Jumlah itu setara dengan tiga kali lipat kekuatan bom atom yang dijatuhkan AS di Hiroshima, Jepang, pada 1945.