Hajinews.id,- Waktu adalah pedang. Jika tidak pandai memanfaatkannya maka akan membunuh kita. Dan, Alquran sudah memperingatkan jauh-jauh hari “demi masa”. Berikut ini adalah cacatan Dr. Zuhdi Zaini tentang Perjalanan Waktu:
Berputarnya Matahari pada porosnya tidak secepat berputarnya kehidupan.
Berjalannya bulan dan bumi pada orbitnya, tidak secepat perjalanan hidup anak manusia.
Aku ingin bercumbu dengan Kekasihku, agar aku memahami makna perjalanan ini.
Siang dan malam hanyalah sebuah nama, Engkau tidak terikat oleh ruang dan waktu.
Cinta-Mu tidak ada batasnya. Siapa yang mendekat, Engkau lebih dekat.
Siapa yang bercinta dengan-Mu, Engkau adalah sumber cinta yang sesungguhnya.
Bagaimana aku dapat mendekat dengan-Mu, padahal aku masih terikat oleh kesenangan duniawi.
Bagaimana aku dapat merasakan kehadiran-Mu, padahal rasa di hati ini hambar, tidak punya makna.
Bagaimana aku dapat menyatu dengan-Mu, padahal egoku menjadi raja di hatiku.
Duhai Kekasih, bimbinglah aku dalam menempuh jalan ridho-Mu.
Waktu berjalan begitu cepat, menembus segalanya, masa lalu, sekarang dan akan datang.
Aku rindu pada-Mu, tapi aku takut, ini hanya bahasa gincu. Bahasa yang tidak punya rasa dan tidak punya makna.
Aku ingin mendekat kepada-Mu, tetapi aku khawatir ini hanya angan-angan palsu. Karena aku masih sangat dekat dengan keinginanku.
Saat hasrat dan keinginan ini menguasai diriku, maka aku selamanya menjadi aku. Dan aku tidak mengenal diriku, hingga aku tidak mengenal diri-Mu.
Duhai Tuhan sumber cinta, hancurkanlah berhala di dalam hatiku, agar aku dapat merasakan cinta-Mu.
Penuhilah hatiku dengan cahaya-Mu agar hanya ada satu cahaya dalam jiwaku, yaitu cahaya diri-Mu.
Jakarta, 30 November 2019
M Zuhdi Zaini