Konsumsi Kopi dan Pengaruhnya terhadap Gula Darah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id-Sejumlah penelitian seringkali mengaitkan hubungan antara minum kopi dan pengaruhnya pada gula darah atau tekanan darah. Tentunya hal itu penting bagi pencinta kopi yang tetap ingin sehat meski minum kopi setiap hari.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam American Journal of Nutrition telah menemukan, sebetulnya tak ada kaitannya antara minum kopi dan gula darah. Kebiasaan itu tak memiliki dampak signifikan pada sensitivitas insulin serta diabetes tipe 2.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut penelitian, mengonsumsi 4 cangkir kopi berkafein per hari selama 24 minggu tidak memiliki efek signifikan pada sensitivitas insulin atau mediator biologis resistensi insulin. Namun, kebiasaan itu tetap dikaitkan dengan hilangnya massa lemak (FM) dan penurunan konsentrasi kreatinin urin.

Hormon insulin selama ini bertugas membantu mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh. Sensitivitas insulin yang rendah dikenal sebagai resistensi insulin. Dengan resistensi insulin, sel-sel tidak menyerap glukosa sebanyak yang menyebabkan kadar gula darah terlalu tinggi. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes tipe 2, jika tidak dikelola dengan baik.

Namun, uji coba yang meneliti efek konsumsi kopi pada metabolisme glukosa terus diteliti. Peneliti dari Universitas Nasional Singapura, Singapura Derrick Johnston Alperet dan rekannya melakukan keterbatasan uji coba kopi. Sebelumnya telah dilakukan dalam uji coba terkontrol dengan plasebo secara acak. Mereka meneliti efek konsumsi kopi pada sensitivitas insulin.

Untuk itu, mereka melakukan uji coba 24 minggu yang melibatkan 126 orang dewasa yang kelebihan berat badan dan tidak peka terhadap insulin, berusia 35 hingga 69 tahun. Responden menerima empat cangkir kopi biasa instan atau empat cangkir minuman plasebo per hari (masing-masing 62 dan 64 di masing-masing kelompok). Jumlah glukosa yang dimetabolisme per kilogram berat badan per menit (Mbw) diukur sebagai hasil utama.

Dilansir dari Medical Dialogue, Kamis (30/1), studi ini mengambil tema ‘Pengaruh konsumsi kopi pada sensitivitas insulin dan faktor risiko biologis lainnya untuk diabetes tipe 2: uji coba terkontrol plasebo secara acak’. Penelitian sendiri telah diterbitkan dalam American Journal of Nutrition. Temuan utama dari penelitian ini meliputi:

  1. Konsumsi kopi tidak secara signifikan mengubah sensitivitas insulin dibandingkan dengan plasebo (persentase perbedaan rata-rata dalam Mbw = 4,0 persen).
  2. Tidak ada perbedaan signifikan dalam glukosa plasma puasa (2,9 persen) atau mediator biologis resistensi insulin, seperti plasma adiponektin (2,3 persen), diamati antara kelompok kopi dan plasebo selama 24 minggu intervensi.
  3. Peserta dalam kelompok kopi mengalami kehilangan massa lemak (FM) (-3,7 persen) dan pengurangan konsentrasi kreatinin urin (-21,2%) dibandingkan dengan peserta dalam kelompok plasebo selama 24 minggu intervensi.
  4. Konsumsi kopi bisa menghilangkan massa lemak tubuh dibandingkan dengan minuman plasebo. Maka jika ingin lebih langsing, kopi bisa jadi salah satu solusinya. (wh/jawapos)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *