HAJINEWS.ID- Berikut adalah catatan Ustadz Umar Faqihuddin, S.PdI, yang mempertanyakan ingin meraih juara di bulan Ramadhan, tapi tak ada semangat berlomba.
Suasana biasa, cenderung lebih santai tak perlu tergesa. Tak begitu butuh persiapan istimewa. Apalagi menyusun rencana.
Suasana berlomba, tentu berbeda. Terbawa motivasi juara. Butuh persiapan semua. Rencana di susun cermat, tenaga dan masa.
Dalam kebaikan tak selayaknya santai yang jadi formula. Yang penting terlaksana. Kalau pun tidak, tak mengapa.
Lihatlah yang berburu harta. Semua layak untuk dilakukan seksama. Bahkan di labeli pahlawan keluarga. Tetap layak bekerja. Sekalipun dimana-mana karantina.
Sementara pemburu pahala. Memilih standar biasa saja. Toh dalam suasana wabah menimpa. Ibadah sebatas yang bisa. Tak perlu memaksa.
Sekalipun Ramadhan hampir separo sisa. Belum juga ketemu semangat berlomba. Menunggu yang lain, yang bertaqwa. Paling sudah ada yang berdoa. Yang ibadah lebih, juga sudah ada.
فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا۟ يَأْتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
” Maka berlombalah dalam kebaikan-kebaikan, di mana pun kamu berada, Allah akan datangkan semuanya, seungguhnya Allah atas segala sesuatu Maha Kuasa”. QS Al Baqoroh : 148
Sahabat takwa, kita masih di sirkuit Ramadhan mulia. Berlomba dengan masa. Untuk melakukan kebaikan yang utama. Untuk akhir menjadi juara.
Semoga dalam kebaikan kita tak kehilangan selera. Jenuh hati terasa. Dan lemah tenaga. Untuk berlomba dalam berpahala.
Selamat dalam kebaikan bergegas dan bersegera !!
Oleh: Ustadz Umar Faqihuddiin SPdI
(fur)