Kebijakan Stimulus Kelistrikan Diperpanjang hingga September

Petugas memeriksa meteran listrik. (Foto: Bisnis)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Pemerintah memutuskan kebijakan stimulus kelistrikan atas dampak virus Corona atau Covid-19 diperpanjang hingga bulan September 2020. Staf Ahli Menteri Bidang Perencanaan Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Yudo Dwinanda Priadi mengatakan total anggaran stimulus bidang energi untuk mengantisipasi dampak Covid-19 sebesar Rp 6,9 triliun.

Yudo menjelaskan rinciannya adalah Rp 3,5 triliun diperuntukkan bagi seluruh pelanggan rumah tangga 450 VA dan sebagian 900 VA selama tiga bulan, yaitu April, Mei dan Juni 2020. Sisanya, stimulus senilai Rp 3,4 triliun ditujukan kepada UMKM dan industri kecil. Kebijakan ini belakangan diputuskan diperpanjang hingga September mendatang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Keringanan beban biaya listrik ini adalah bagi pelanggan rumah tangga, industri kecil hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi langkah stimulus pemerintah dalam mengutamakan stabilitas penyediaan energi bagi masyarakat bawah.

Menurut Yudo, adanya stabilitas akses energi akan membuka peluang baru bagi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dinilai memiliki prospek jangka panjang. Terlebih, pembangkit EBT dianggap memiliki tingkat efisiensi lebih tinggi dan sejalan dengan kebijakan International Energy Agency (IEA) atau badan yang melaksanakan program energi internasional.

“Justru ini momentum memperkenalkan lebih banyak EBT sebagai alat utama untuk memastikan stabilitas dan keamanan energi jangka panjang. Kami apresiasi dukungan IEA dalam implementasi efisiensi energi di Indonesia,” kata Yudo, Rabu (20/5/2020).

Meski begitu, pemerintah tak menampik bahwa masih ada beberapa tantangan yang harus segera diatasi. Saat ini, Pemerintah tengah menggodok Peraturan Presiden tentang Feed in Tariff untuk mendorong investasi energi terbarukan. “Semoga peraturan baru ini dapat menciptakan lingkungan yang ramah untuk investasi dan menciptakan banyak peluang bagi investor,” kata Yudo.

Guna memuluskan langkah tersebut, menurut Yudo, pemerintah Indonesia juga menggandeng IEA untuk mengintegrasikan kebijakan subsektor EBT. “Publikasi tentang investasi energi yang disiapkan oleh IEA untuk Indonesia semoga dapat mendorong pengembangan EBT,” jelas Yudo.

Sebelumnya pemerintah menyebut akan memperpanjang diskon listrik pelanggan 450 VA dan 900 VA bersubsidi hingga September mendatang. Perpanjangan stimulus listrik ini merupakan langkah intervensi pemerintah untuk menjaga menangani pemulihan ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan semula pemberian stimulus listrik kepada 2,4 juta rumah tangga 450 VA dan 7,2 juta rumah tangga 900 VA bersubsidi disalurkan hingga Juni mendatang. “Dari Juni, diperpanjang sampai September,” katanya, Senin (18/5/2020).

Berdasarkan data Kementerian ESDM, jumlah pelanggan PLN secara keseluruhan sekitar 75,4 juta pelanggan dan pendapatan PLN dari penjualan sekitar Rp274 triliun per tahun atau sekitar Rp22,8 triliun per bulan. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *