Berkat Corona, Petarung MMA Wilhelm Ott Jadi Mualaf

Wilhelm Ott (kolase)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID- Wabah corona bukan hanya membuat susah banyak orang, bahkan menghancurkan ekonomi bangsa, namun bagi petarung  Mix Martial Arts (MMA)  asal Austria Wilhelm Ott menjadi berkah.

Wilhelm Ott mengakui bahwa pandemi virus corona mendorongnya menemukan keyakinan untuk memeluk agama Islam.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dari sekian banyak dampak buruk pandemi virus corona, Wilhem Ott berusaha melihat situasi ini sebagai pertanda baik untuk mempelajari agama Islam dengan lebih baik.

Tepatnya pada Kamis (16/4/2020), Wilhelm Ott menjadi mualaf setelah mengucapkan dua kalimat syahadat dengan keyakinan hati untuk memeluk agama Islam.

Petarung MMA itu mengakui bahwa agama Islam telah berada dalam benaknya sejak lama.

Namun, ia masih merasa ragu untuk menjadi mualaf karena tidak mengetahui ajaran yang diajarkan dalam agama Islam.

Ketika pandemi virus corona, Wilhelm Ott memiliki waktu berlebih untuk mempelajari agama Islam lebih dalam.

Hingga akhirnya, ia mengaku bangga dan bersyukur telah menemukan keyakinan yang memberikan kekuatan berlebih bagi dirinya.

“Islam telah ada dalam benak saya selama bertahun-tahun, tetapi ada kalanya saya tidak yakin dengan itu,” kata Wilhelm Ott dilansir BolaStylo.com dari Siasat.

“Saya membiarkan diri saya dipengaruhi secara politis, tetapi ketika saya mengalami masa sulit (pandemi virus corona), iman Islam memberi kekuatan yang diperlukan,” imbuhnya.

Kini, di bulan Ramadhan ia mengakui tengah mengenal agama Islam yang baru saja dianutnya dengan lebih baik.

Apalagi sebentar lagi ia akan menjalani Hari Raya Idul Fitri pertamanya sebagai seorang umat muslim.

Wilhelm Ott berharap selepas Idul Fitri dan pandemi ini berakhir, dirinya dapat menjadi pribadi yang lebih mengenal agama Islam.

Sebelum memeluk agama Islam, Wilhelm Ott mengaku telah mengalami depresi hingga membuatnya melukai dirinya sendiri selama dua hari penuh.

Bahkan, insiden tersebut membuatnya harus dibawa ke rumah sakit guna mendapat perawatan serius.

“Dua minggu sebelum saya mengucap syahadat, saya melukai diri saya sendiri setiap hari, tangan saya sampai memerlukan jahitan ketika di rawat di rumah sakit,” imbuhnya (dbs/fur)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *