Pemerintah Siapkan Peti Mati kalau Masyarakat Tak Disiplin

dr Joni Wahyuhadi (kanan). (Dok PWMU)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



SURABAYA. Hajinews.id – Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, menegaskan pemerintah akan menyiapkan ventilator dan peti mati bila masyarakat tidak disiplin dalam menjaga protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 ini.

“Ini serius. Kalau masyarakat tidak disiplin dan pemerintah disiplin menegakkan aturan yang disediakan adalah ventilator dan peti mati,” tegas dr Joni di Gedung Grahadi, Jumat (22/5/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dia mengaku sedih melihat kondisi jumlah pasien positif Covid-19 di Jatim yang terus-menerus menunjukkan kenaikan cukup besar. Menurutnya, penambahan ini tidak lain karena kurangnya disiplin masyarakat dalam mematuhi semua aturan yang sudah dikeluarkan pemerintah.

“Jadi, kondisi ini dipengaruhi tidak disiplinnya masyarakat. Sehingga menyulitkan upaya menekan angka penyebaran Covid-19. Kuncinya berdisplin diri. Ya masyarakat ya pemerintah,” tegas dr Joni.

Menurutnya, jika masyarakatnya disiplin, pemerintah cukup menyediakan masker dan hand sanitizer. Kalau kurang disiplin yang disediakan ruang observasi dan rumah sakit. “Kalau masyarakat tidak disiplin dan pemerintah disiplin menegakkan aturan yang disediakan adalah ventilator dan peti mati. Jadi ini serius,” ujar dr Joni menegaskan kembali.

Dirut RS dr Soetomo itu menjelaskan negara lain yang menang melawan covid-19 karena faktor kedisplinan. Penerapan kedisplinan tidak memakan biaya banyak. “Coba baca. Seperti Vietnam Filipina dan Thailand. Disiplinnya tinggi,” ujar dia.

Dia menekankan bahwa keberhasilan PSBB bisa dilihat dari berkurangnya jumlah kasus dan tidak ada klaster baru. “PSBB itu suatu alat agar semuanya agar melakukan pendisplinan social distancing, pakai masker, dan hidup sehat,” terang dr. Joni.

Dengan adanya PSBB bisa mengajak masyarakat agar disiplin isolasi diri apabila dia merasa membawa virus. Ketidakefektifnya Virus Corona bisa dilihat dari parameternya penambahan kasus.

Dia menambahkan, pemerintah mengambil langkah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya Raya dan Malang Raya yang dianggap memiliki sebaran Covid-19 cukup tinggi. “Langkah ini sebagai upaya mendisiplinkan masyarakat untuk mengikuti protokol penanggulangan Covid-19. (rah/pwmu)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *