Hikmah Malam: Rahasia Api Dingin yang Membakar Nabi Ibrahim

Rahasia Api Membakar Nabi Ibrahim
Ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID,- Momentum Idul Adha selalu mengingatkan kita tentang sosok Nabiyullah Ibrahim ‘alaihissalam (AS) dan putranya Nabi Ismail AS. Keduanya menjadi figur teladan dalam hal tawakkal dan pengorbanan.

Ujian yang diterima Nabi Ibrahim bukan sembarang ujian. Selain mendapat cobaan dilempar ke kobaran api oleh Raja zalim bernama Namrudz, Nabi Ibrahim juga menerima wahyu (lewat mimpi) untuk menyembelih putranya kesayangannya Ismail.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Perintah menyembelih putranya merupakan perintah yang amat berat. Namun buah dari tawakkal beliau akhirnya menjalankan perintah itu. Ketika Nabi Ibrahim hendak menyembelih Ismail, Allah Ta’ala menggantinya dengan domba yang besar sebagai tebusan. Nabi Ibrahim bukan menyembelih Ismail, tetapi menyembelih seekor domba. Itulah balasan bagi orang yang memiliki tawakkal penuh dan sifat ikhlas.

Dalam perspektif Islam, Ibrahim adalah salah satu Nabi dan Rasul yang termasuk dalam kelompok Ulul Azmi. Nabi Ibrahim dan putranya dikenal sebagai peninggi pondasi Kakbah yang kemudian menjadi kiblat umat Muslim seluruh dunia.

Hari Raya Idul Adha juga menjadi pengingat akan peristiwa penyerahan sepenuhnya Ibrahim atas perintah Allah. Beliau juga dikenal dengan julukan khalilullah (خلیل اللہ; kesayangan Allah). Adapun Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW merupakan kesinambungan dari ajaran Nabi Ibrahim.

Menurut Dai lulusan Al-Azhar Mesir, Ustaz Muchlis Al-Mughni, kekasih Allah, Ibrahim AS telah merealisasikan sikap tauhidnya yang mantap dan tawakalnya yang total. Beliau terselamatkan dengan sikap tauhidnya saat mengatakan, “Cukuplah Allah sebagai penolongku”. Hingga api pun tidak mampu membakar sehelai pakaian dan kulit tubuh Ibrahim ketika dibakar Namrudz yang zalim.

Saat dalam kobaran api besar yang memusnahkan, terdengar seruan, “Kami berfirman, ‘Hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya [21]: 69).

Bahkan beliau menolak tawaran bantuan dari para Malaikat. Ketika itu Malaikat Jibril AS datang dan berkata, “Wahai Ibrahim, apakah engkau perlu bantuan?” Ibrahim menjawab, “Adapun kepadamu, maka aku tidak membutuhkannya. Cukuplah bagiku Dia mengetahui keadaanku.”

Berkat tawakkal dan tauhidnya yang mantap, Nabi Ibrahim AS mendapatkan pertolongan dari Allah. Inilah buah kepasrahan dan tauhid dengan penuh pengagungan kepada Allah Ta’ala. Itulah rahasia dibalik kedahsyatan Nabi Ibrahim yang membuat api Namrud menjadi terasa dingin.

Berbahagia dan gembiralah jika hidupmu dalam naungan syariat. Berpeganglah kepada kebenaran maka engkau akan beruntung. Maafkan orang yang bersalah dan bermurah hatilah.

(fur/kalam sindo)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *