Siapa Sangka…
By Ustadz Umar Faqihuddin SPdI
Mengingat Allah atau dzikrullah, amalan yang sederhana. Dilakukan mudah dan bisa siapa saja. Siapa sangka ternyata punya pengaruh yang luar biasa.
Karena mampu mengundang bahagia. Dan mengusir duka dan nestapa. Tak berlebihan jika sepanjang zaman menjadi penanda. Siapa yang menjadi wali Allah dan wali selain-Nya.
Bahkan mereka yang disibukan dengan dzikrullah menjadi istimewa. Karena untuknya pemberian Yang Maha Kaya. Lebih baik dari yang diminta mereka yang berdo’a.
Mengingat Allah bisa dengan beragam cara. Ada yang dengan salatnya. Ada pula yang dengan Al Qur’an dibaca. Ada pula yang dengan dzikir yang diulang-ulang lama.
Ada pula yang mengingat Allah dengan berdo’a. Dimana tempat dan keadaan ndak lupa. Tak hanya sebagai sarana. Berkomunikasi dengan Allah Ta’ala. Tapi juga sebagai senjata.
Dzikrullah punya peran pembuka. Kebaikan-kebaikan mudah dilaksana. Bahkan menjadi katalisator yang sempurna. Ketaatan demi ketaatan terwujud nyata.
Bila dzikrullah berat terucap dan mudah lupa. Mudah pula dari kebaikan terlena. Dan ketaatan dalam karya. Tak hanya berdampak tertunda. Tapi juga bisa tersia-sia.
Semoga diantara mereka yang ahli dzikir penanda masa. Ada deretan nama kita. Mengukir cerita pahala. Membukti yang menjadi janji-Nya semua.