Satu Tahun Jokowi, Rakyat: Kepuasan Nol Besar

Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin. Foto: Dok Instagram
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin telah genap satu tahun. Banyak masyarakat yang kecewa atas pemerintahan sekarang ini. Paling banyak dikeluhkan masyarakat, ekonomi semakin sulit, sementara pendapatan anjlok.

Penjual gorengan, warga Cianjur, Jawa Barat, Junaidi kecewa telah salah memilih pada Pilpres 2019 kemarin. Padahal, tadinya dia berharap dengan presiden pilihannya itu kehidupannya akan menjadi lebih baik. Akan tetapi, harapan itu semua hanya sekadar mimpi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Junaidi berharap, di masa pemerintahan sekarang ini akan mendapatkan sejumlah kemudahan. Karena, ia terhipnotis oleh janji-janji yang diumbar Jokowi-Ma’ruf Amin, seperti Kartu Sehat, Kartu Prakerja, dan kartu Indonesia Pintar.

“Waduh, setahun terakhir mah justru pailit, enggak ada seneng-senengnya, ampun saya,” ujarnya, Rabu (21/10/2020).

Tentu saja, prestasi ‘buruk’ saat ini kinerja yang ditunjukkan presiden saat ini jauh dari memuaskan rakyat Indonesia. Karena, kata dia, kehidupan sekarang ini jauh lebih susah, terutama harga pangan yang kian melonjak.

“Enggak ada (kepuasan), nol besar, sama sekali enggak puas. Saya harapannya tinggi ke pak Jokowi, sekarang sama sekali enggak ada,” keluh dia.

Senada, perantau dari Madura, Abdullah mengeluhkan kehidupan saat ini semakin sulit. Selama di Jakarta, hidupnya sangat sulit, tidak sesuai dengan ekspektasinya bahwa pemerintahan Jokowi-Ma’ruf akan membaik. Nyatanya, hanya kekecewaaan yang didapat.

“Enggak ada manis-manisnya, pahit hidup saya malahan di sini,” ujarnya.

Berbeda, pengemudi ojek online, Yanto mengaku puas dengan kebijakan pemeritahan Jokowi-Ma’ruf Amin setahun belakangan ini. Dia melihat dari pembangunan yang gencar dilakukan.

“Saya orang awam. Kalau menurut saya bagus dia itu. Nyatanya semuanya bisa melakukan pembangunan di seluruh Indonesia. Pembangunannya merata,” katanya.

Menurut dia, kondisi ekonomi belakangan ini anjlok, karena akibat hantaman pandemi Covid-19, sehingga ekonomi menjadi sulit. Baginya, siapapun presidennya ekonomi akan susah.

“Mau presiden siapa aja kalau keadaan begini (pandemi Covid-19) repot,” kata Yanto.

Diketahui, pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia sekitar Maret 2020. Sampai saat ini, pandemi Covid-19 masih tetap tinggi di Indonesia. Kondisi ini telah merontokkan berbagai sektor mulai dari pariwisata, industri, UMKM, dan perhotelan. Imbasnya, banyak terjadi PHK dan pemangkasan gaji, dan kondisi ini menambah jumlah masyarakat miskin. (mh)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *