5 Negara Boikot Produk Prancis, Terkait Kartun Nabi Muhammad

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – 5 Negara memboikot produk Prancis sebagai tanggapan atas pernyataan ofensif Presiden Emmanuel Macron terhadap Islam dan komunitas Muslim baru-baru ini. Kelima negara tersebut adalah Maroko, Arab Saudi, Qatar, Kuwait dan Turki.

Dilansir dari Republika, Hashtag tentang boikot produk dari prancis menjadi tren topik Twitter teratas di Maroko.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Apa yang terjadi di Prancis adalah penganiayaan terhadap minoritas agama. Prancis tidak dapat membenarkan penganiayaan tersebut dengan dalih ekspresi kebebasan dan sekularisme,” kata Mohammed Jabron, seorang profesor sejarah Islam, seperti dikutip dari Republika pada Senin, 26 Oktober 2020. http://Republika.com

Sementara dilansir dari mereka.com, beberapa asosiasi perdagangan Arab telah mengumumkan boikot produk Prancis, sebagai bentuk protes atas komentar terbaru yang dibuat oleh Presiden Emmanuel Macron tentang Islam.

Tagar seperti #BoycottFrenchProducts dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab #ExceptGodsMessenger menjadi tren di berbagai negara termasuk Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Aljazair, Yordania, Arab Saudi, dan Turki.

Diwartakan Al Jazeera, di Kuwait, ketua dan anggota dewan direksi dari Al-Naeem Cooperative Society memutuskan untuk memboikot semua produk Prancis dan mengeluarkannya dari rak supermarket. Sementara di Qatar, perusahaan Wajbah Dairy mengumumkan boikot produk Prancis dan berjanji untuk memberikan alternatif untuk produk-produk tersebut.

Melalui pengumuman di Twitter, Al Meera Consumer Goods Company, sebuah perusahaan saham gabungan Qatar, mengatakan telah melakukan penarikan produk-produk Prancis dari toko-tokonya.

“Kami telah segera menarik produk Prancis dari rak kami hingga pemberitahuan lebih lanjut,” demikian diumumkan seperti dikutip dari merdeka.com pada Senin 26 Oktober 2020.

Suhu yang naik dengan cepat, Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam, bahwa para diplomatnya sedang bergerak untuk menanyakan negara-negara terkait pemboikotan.

“Di banyak negara di Timur Tengah, seruan untuk memboikot produk Prancis … dan secara lebih umum, seruan untuk berdemonstrasi melawan Prancis, dalam istilah yang terkadang penuh kebencian, telah disebarkan di media sosial,” kata Kementerian Luar Negeri Prancis seperti dikutip dari wartaekonomi pada Senin 26 Oktober 2020.

Prancis menganggap satire religius sebagai salah satu jenis pidato yang termasuk dalam kebebasan berekspresi. Sementara banyak Muslim menganggap serangan apa pun yang dianggap sebagai serangan terhadap nabi mereka sebagai pelanggaran berat.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar