Jenewa, hajinews.id – Surat undangan WHO untuk Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto beredar di media sosial. WHO mengundang Terawan berbagi pengalaman program Intra-Action Review (IAR).
Pada surat itu tertulis WHO mengundang Menkes Terawan karena: “secara sukses melaksanakan IAR COVID-19 nasional dan menerapakan pelajaran kritis yang diidentifikasi selama IAR untuk peningkatan respons penyebaran COVID-19.” Namun, tersebar narasi di media sosial bahwa WHO mengundang Terawan karena sukses menangani COVID-19 di Indonesia.
Ketika dikonfirmasi ke pihak WHO, mereka mengklarifikasi bahwa ucapan “sukses” itu spesifik merujuk ke program IAR saja. Program IAR bahkan bisa dilaksanakan secara online.
“Itu artinya mereka telah menyelesaikan IAR dan dapat menerapkan pelajaran-pelajaran yang dipelajari, tak hanya untuk merespons pandemi terkini, tetapi untuk memperkuat sistem-sistem mereka untuk bersiap lebih baik dalam darurat kesehatan di masa depan,” ujar jubir kantor pusat WHO di Jenewa dikutip dari Liputan6.com, Jumat (11/6/2020).
Selain Menteri Terawan, ada tiga menkes lain yang diundang dari Thailand, Afrika Selatan, dan Uzbekistan. Mereka berbicara pada hari ini, Jumat (6/11/2020).
“Kami mengundang menteri-menteri dari negara-negara yang telah menyelesaikan IAR untuk berbagi pengalaman dalam melaksanakan review mereka,” ucap jubir WHO.
Dikutip dari liputan 6, WHO menjelaskan bahwa IAR adalah proses review yang melibatkan pakar di bidang kesehatan masyarakat.WHO berkata program ini bisa dilaksanakan secara online atau tatap muka, tetapi WHO mendorong agar memakai format online saja jika penularan di suatu negara masih tinggi.
1 Komentar