Pakar Vaksin China Bongkar 73 Efek Samping Vaksin Sinopharm

Efek samping vaksin sinopharm
Gambar Tribun
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Seorang pakar vaksin China menyebut jika vaksin Sinopharm adalah “vaksin paling tidak aman di dunia,” karena mempunyai “73 efek samping

Sementara itu, Vaksin Sinopharm juga sudah dipesan Indonesia bersamaan dengan Vaksin Sinovac.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Vaksin Sinopharm ini merupakan vaksin pertama yang disetujui pihak regulator China.

Beijing Biological Products Institute Co, yang merupakan subsider dari perusahaan Sinopharm, (30/12/2020)

China menghadapi tantangan untuk menyediakan vaksin bagi populasinya yang mencapai lebih dari 1,3 miliar jiwa.

“Secara umum, kami harus memvaksinasi 60% sampai 70% untuk menciptakan perlindungan universal,” tambah Zeng.

China menargetkan 50 juta warganya sudah menjalani vaksinasi sebelum Imlek 2021 yang jatuh 12 Februari 2021.

Namun, ahli vaksin yang berbasis di Shanghai, Tao Lina, 43, baru-baru ini mengunggah versi digital dari instruksi manual vaksin Sinopharm ke akun Weibo-nya, seperti dilansir surat kabar Ming Pao Hong Kong.

73 Efek Samping Menurut Ahli Vaksin China

“Saya menarik napas panjang yang dingin, dan menghitung kondisi yang tercantum di kolom ‘reaksi merugikan’,” ungkap Tao Lina setelah dia membaca manual.

Tao Lina menemukan bahwa ada 73 efek samping yang merugikan lokal/sistemik setelah menerima suntikan vaksin.

Pakar vaksin itu menemukan bahwa selain rasa sakit di tempat suntikan dan sakit kepala, ada efek samping parah yang terdaftar yang “lebih mungkin terjadi,” seperti tekanan darah tinggi, kehilangan penglihatan, kehilangan rasa, terlambat haid, dan kencing inkontinensia.

Ada 73 reaksi merugikan terhadap vaksin yang terdaftar di manual membuatnya menjadi apa yang dia gambarkan sebagai “vaksin paling tidak aman di dunia.”

Tidak ada inactivated vaccine (memanfaatkan virus Corona COVID-19 yang sudah dilemahkan) yang memiliki lebih banyak jenis reaksi merugikan daripada produk ini, tulis Tao Lina, jumlah reaksi merugikan ini “benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya.”

Dokter lain dengan bercanda menggambarkan manual itu sebagai “satu pelepasan tanggung jawab panjang.” Tegas Tao Lina. Sebab selama efek sampingnya tercantum di manual, penerima tidak berhak atas kompensasi jika terjadi.

Tao Lina memperingatkan bahwa perusahaan akan kebal terhadap tuntutan hukum dari orang-orang yang mencari kompensasi karena menderita efek samping vaksin.

Karenanya, ia menyarankan pemerintah provinsi menanggung kompensasi jika penerima vaksin mengalami efek samping yang sangat merugikan.

Setelah postingannya viral, akun Weibo Tao Lina langsung dihapus oleh pihak berwenang. Halamannya sekarang menyatakan “konten ini tidak dapat dilihat karena melanggar peraturan.”

Sebagaimana dilansir TribunMedan, Rabu, (6/1/2021), Tao Lina telah bekerja di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Shanghai (SCDC) sejak Agustus 2000 dan bertanggung jawab atas manajemen vaksin.

Pada akhir Desember tahun lalu, Beijing Business Today mewawancarainya tentang masalah terkait vaksin COVID-19. (ingeu/dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *