Daftar Donatur Palestina
Hajinews — Adanya varian baru virus corona dari Inggris berkode B117, tentunya terdengar semakin menghawatirkan.
Belum lagi, jika menilik kegerangan para ahli, yang menyebutkan, bahwa virus corona varian baru ini 10 kali lebih kuat dan 20% lebih cepat menyebar dan antar manusia. Membuat kita lebih cenderung marasa takut, terlebih varian baru dari Inggris ini sudah ditemukan di Singapura.
Tidak hanya itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pun, menilai bahwa varian bru virus corona ini dapat menyebabkan hasil tes Covid-19 negatif palsu.
Lantas bagaimana dengan Indonesia? Sudah ada atau belum? Menurut pakar Epidemiologi, kemungkinan besar varian baru Inggris ini sudah masuk ke Indonesia bisa saja terjadi.
Mengingat, diberlakukannya pengetatan masuknya WNA ke Indonesia baru saja diberlakukan 1 Januari lalu. Sedangkan, Varian baru virus corona ini muncul lewat pemberitaan pada September 2020.
Sebagaimana dilansir Kompas.com, peneliti genomik molekuler dari Aligning Bioinformatics dan anggota konsorsium Covid-19 Genomics UK, Riza Arief Putranto menyatakan, prediksi tersebut diperkuat dengan lamanya jeda kemunculan varian baru virus tersebut dengan diambilnya kebijakan larangan masuknya WNA oleh pemerintah Indonesia.
Dengan adanya jeda waktu selama 3-4 bulan, sangat memungkinkan akan adanya sejumlah orang yang bepergian dari Inggris lalu masuk ke Indonesia dan terinfeksi varian baru virus tersebut.
Terlepas dari itu, dilansir dari Reuters, FDA telah memberi tahu staf laboratorium dan penyedia layanan kesehatan tentang kemungkinan hasil negatif palsu dari paparan varian baru virus corona Inggris.
FDA juga meminta mereka untuk mempertimbangkan hasil itu serta menggunakan tes berbeda jika masih dicurigai. (ingeu/dbs)
