Namun, masih banyak masyarakat yang bingung tentang waktu terbaik mendapat vitamin D dari matahari.
Banyak orang yang beranggapan vitamin D didapat dari pukul 8.00 pagi hingga 10.00 pagi.
Ada pula yang menyebut waktu berjemur paling baik adalah pukul 10.00 pagi sampai 1.00 siang.
Menanggapi polemik ini, seorang dokter ahli bedah ortopedi dr. Henry Suhendra, Sp.OT membeberkan waktu yang tepat untuk berjemur.
Pada sebuah wawancara dengan Melaney Ricardo yang diunggah ke YouTube pada Kamis, 22 Juli 2021, dr. Henry menyebut ada sejumlah risiko jika masyarakat berjemur sebelum pukul 10.00 pagi.
“Sinar ultraviolet A, B, dan C. Ultraviolet C ini gak sampai ke bumi karena lapisan Ozon,” ujar dr. Henry.
“Ultraviolet A ada sampai matahari terbenam, tapi perlu diingat Ultraviolet A tidak membentuk vitamin D. Ini paling bahaya, karena orang-orang menganggapnya badan mereka segar,” katanya menambahkan.
Menurut sang dokter, berjemur sebelum pukul 10.00 pagi terlalu lama akan berdampak buruk bagi kulit.
“Padahal Ultraviolet A yang berlebihan akan menyebabkan Age Spots (flek hitam), wrinkle (kerut), bahkan kanker kulit,” ujarnya.
Ia kemudian menyebut jika dalam beberapa penelitian, vitamin D didapat saat pukul 11.00 siang hingga 1.00 siang.
Namun di Indonesia, masyarakat sudah bisa mendapat pasokan vitamin D yang cukup mulai pukul 10.00 pagi.
“Ultraviolet B itu hadir secara maksimal pukul 11.00 sampai 1.00 siang, menurut ahli dari Boston University,” tutur dr. Henry.
“Saya bisa tawar dari jam 10.00 WIB, sampai jam 2.00 WIB siang, selama bayangan kita lebih rendah dari tubuh kita, atau tidak ada bayangan sama sekali, selama 5 menit,” ucapnya menambahkan.
Berjemur yang baik membutuhkan waktu selama lima hingga 10 menit. Apabila terlalu lama, seseorang justru tidak bisa menyerap vitamin D sama sekali.
“Kalau kelebihan sinar Ultraviolet B justru itu tidak menyerap vitamin D sama sekali,” tutur dr. Henry.
“Lama berjemur tergantung dengan kondisi kulit setiap orang, lebih baiknya 5 sampai 10 menit, dan dilakukan setiap hari,” katanya menambahkan.
Namun, agar vitamin D dalam tubuh maksimal, seseorang harus menambahi dengan meminum suplemen yang mengandung vitamin D tinggi.
Sumber: pikiranrakyat