Pemudik Jarak Jauh Dihimbau Waspada Jika Tubuh Mengalami Kondisi Microsleep

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Hajinews.id —Tahun ini pemerintah memperbolehkan mudik lebaran. Pemudik dari kota-kota besar menggunakan berbagai jenis kendaraan, mulai dari transportasi umum dan kendaraan pribadi namun yang perlu diperhatikan saat mengemudi, selain kondisi kendaraan juga kondisi tubuh yang harus prima.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Agung Wijaya Dosen disaster dan emergency Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menjelaskan bahwa masyarakat penting untuk mengenali gangguan pada saat berkendara salah satunya yang sering terjadi adalah Microsleep, yang sering menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan jalan raya.

Agung menjelaskan, Microsleep merupakan kondisi kelelahan luar biasa pada tubuh yang mengakibatkan tertidur secara singkat dan tiba-tiba dalam waktu sekian detik, kondisi seperti ini dapat berulang meskipun sudah melakukan istirahat beberapa menit. Hal ini berbeda dengan kondisi tidur pada umumnya.

“Microsleep memiliki tanda salah satunya pandangan terlihat kosong saat mengemudi di area yang lengan atau jalan tol , cukup lambat dalam merespon informasi atau komunikasi dengan sekitar, tidak mengingat informasi dan tindakan beberapa menit terakhir , hypnic jerk kondisi tubuh tersentak secara tiba-tiba,”jelas Agung.

MateriTerkait
Meski Berpuasa, Kepanduan Hizbu Wathan ini Gelar Kegiatan Out Door!
Haedar Nashir Imbau Masyarakat Tetap Jaga Prokes dan Tak Boleh Lengah Meski Angka Covid-19 Melandai
Anak Kos dan Pekerja Bergaji di Bawah UMR Apakah Wajib Bayar Zakat?

Dalam siaran pers dari UM Surabaya yang diterima muhammadiyah.or.id pada (28/4), Agung menambahkan bahwa tanda-tanda lain adalah perih pada mata, berkendara menjadi tidak stabil dan kendaraan berjalan zig-zag atau condong ke satu arah dengan pelan, lambat dalam bereaksi, kesulitan mengingat dan mengemudi dengan kecepatan yang berubah-ubah.

“Saat mengalami microsleep kondisi tidur yang dialami tidak hanya dalam kondisi mata terpejam, tetapi bisa juga terjadi dengan kondisi mata terbuka,” imbuhnya.

Menurut Agung kondisi microsleep dapat dicegah dengan cara pola tidur yang baik dan asupan nutrisi yang baik pula. Jangan berkendara dengan kondisi yang lelah ataupun sakit. Riset telah membuktikan dengan istirahat dan tidur sejenak 10 menit atau lebih, dapat mengurangi resiko kecelakaan yang diakibatkan oleh kelelahan.

“Langkah lainnya yang bisa dilakukan yaitu dengan istirahat setiap 3 sampai maksimal 4 jam saat mengemudi. Jika merujuk pada Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, disebutkan pada pasal 90 ayat (3) bahwa pengemudi kendaraan bermotor umum wajib istirahat selama setengah jam setelah berkendara selama empat jam berturut – turut,” imbuhnya.

Agung berpesan, saat mengalami microsleep ketika mengemudi, pengemudi diharapkan untuk segera berhenti di rest area terdekat untuk istirahat 20-30 menit. Untuk menyegarkan tubuh, bisa juga dengan melakukan stretching agar tubuh rileks dan memperlancar aliran darah atau oksigen ke seluruh tubuh sehingga tubuh menjadi lebih segar.

“Apabila merasa sangat lelah dan mengantuk lakukan tidur 1 – 2 jam agar tubuh beristirahat penuh. Hindari juga makan – makanan yang mengandung tinggi karbohidrat dan juga gula. Berkendaralah dengan kondisi yang prima, sehingga tujuan mudik sebenarnya bisa tercapai,” tandasnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *