Mau Cepat Atau Lambat Indonesia Bakal Kembali Kepada Monarki

Indonesia Bakal Kembali Kepada Monarki
Indonesia Bakal Kembali Kepada Monarki
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Kanjeng Senopati

Hajinews.id – ADALAH sebuah keniscayaan negara ini pada masanya akan kembali kepada sebuah Monarki yang tegak lurus dan berintegritas.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ingat disini kalimatnya “akan kembali” dan BUKAN menciptakan atau “mendirikan” monarki baru. Karena memang asalnya bangsa masyarakat kita adalah berkulture Monarki.

Maka tidak perlu protes dan diributkan bahwa Indonesia kembali kepada sebuah sistem negara yang dinamis, kulturis religius yaitu Monarki adalah sebuah keniscayaan. Disanalah masanya Indonesia yang akan tampil saatnya memegang peranan generasi ke 3 di dunia menjadi negara adidaya.

Karena memang ada masanya kita bangsa Indonesia akan kembali kesana secara de facto dan de jure.Karena kita bangsa yang besar, disebut bangsa besar karena kita memiliki aset warisan budaya luar biasa yaitu eksistensinya kerajaan-kerajaan besar di Nusantara.

Kembalinya kepada sebuah monarki adalah sebuah fitrah bangsa bukan suatu halusinasi politik bukan mimpi di siang bolong, tidak usah diperdebatkan dan masa itu sebentar lagi akan tiba dan tidak akan lama lagi. Setelah masa presiden yang ke 7 ini berakhir.

Karana adalah suatu keniscayaan bangsa Indonesia bakal kembali lagi kepada sebuah sistem negara yang ideal sesuai jatidiri bangsanya sendiri yaitu kembali kepada sebuah Monarki Negara Kesatuan Kerajaan Nusantara (NKKN).

Junjungan rezim presiden Xi Jinping Komunis RRC telah berhasil gunakan para penghianat negara ini untuk seenaknya ingin merubah sistem negara ini kepada sosialis kapitalis komunis dengan mendirikan IKN sebagai “ibukota boneka” untuk kepentingan negara asing Cina.

Asing Cina inginkan Nusantara sebagai bagian wilayah negaranya dengan merubah sistem negara Pancasila ala ideologi semi Komunis plus Kapitalis, inilah hakikatnya gerombolan pembuat makar terhadap negara.

Jangan hanya mereka saja yang bisa merubah negara ini dengan seenaknya sesuai keinginan mereka (para penjajah).

Kita rakyat Indonesia sebagai pribumi lah yang lebih memiliki hak dalam mengatur dan mengelola negara ini bukan mereka.

Dan kerajaan-kerajaan Nusantara lah sebagai pemilik dan pewaris hak Nusantara ini karena yang telah berhasil menguasai mengelola bumi, tanah air dan aset sumber daya alam di Nusantara ini selama ratusan tahun.

Sedangkan RI (Republik Indonesia) ini lahir dan bisa berdiri menjadi sebuah negara karena adanya restu dari kerajaan² di nusantara dan disuport dibiayai oleh seluruh kerajaan Nusantara.

Karena tidak akan bisa RI ini berdiri jika tidak direstui dan dibiayai oleh seluruh kerajaan Nusantara. Karena saat itu RI miskin tidak memiliki dana dan aset apapun.

Tapi perjalanan waktu kerajaan nusantara dikhianati oleh pemerintah RI. Akhirnya kualat kondisi Indonesia saat ini babak belur dan sekarang dalam ancaman bakal dimiliki dan dikuasi oleh asing Cina. Daripada Indonesia lepas “dibeli” oleh asing Cina lebih baik Indonesia “dibeli” oleh Kerajaan Nusantara sendiri.

Selama sistem negara ini masih menganut republik demokrasi lontong sayur asem siapapun presidennya walau Anies Baswedan atau Prabowo pun selama masih menghamba kepada sistem Democracy adoption of kafir Yahudi sistem perpolitikan Indonesia setiap 5 tahun sekali akan terus mengalami ancaman dan ontran-ontran.

Akhirnya rakyat jenuh dan lelah dengan kondisi instabilitas politik Indonesia yang tidak akan pernah stabil selalu dalam ancaman. Tidak seperti negara Malaysia, Brunei atau Jepang yang kuat dan kokoh rakyatnya aman dan sejahtera karena mereka menegakkan sebuah system negara yang solid yaitu monarki.

Berbahagialah dan nikmatilah dengan sistem birokrasi politik demokrasi di Indonesia yang akan selalu dihiasi dengan berbagai money politic, manipulasi politic, kecurangan politk dan penghianatan politik, begitulah negara Democracy tidak jauh dari cuan “uang” yang BERKUASA.

Suara rakyat saja bisa dibeli. Di negara democracy siapa yang paling kuat “cuannya” dialah yang bakal pemimpin yang BERKUASA di negara. Percayalah kondisi mimpi buruk ini akan terus terulang kembali siapapun presidennya.

Karena protokol politik itu sudah lama dirancang berlapis-lapis didalam setiap lembaga dan sudah tertanam kuat disetiap institusi dan birokrasi, karena mereka sendiri yang “building system’” Democracy itu.

Jangan salahkan Jokowi atau Luhut memang building system negara kita seperti ini. Yang salah adalah rakyatnya yang selalu taklid buta mengekor kepada sistem politik demokrasi lontong sayur asem di negaranya.

Sehingga memberi peluang barisan para bolot penghianat dan para Sengkuni dapat berhasil memimpin dan mengelola negeri ini. Yang jelas sistem ini merugikan rakyat dan mengancam kedaulatan negara.

Mulai saatnya kita untuk menatap masa depan dengan percaya diri kembali kepada sebuah government foundation yang dulu para leluhur pernah berhasil menjalankannya sebagai building system secara alami terstruktur dan terukur sesuai dengan karekteristik kulture bangsa Indonesia. BUKAN sistem Democracy experiment government model pemerintah “experimen” model pemerintahan “coba-coba”.

Sudah saatnya rakyat nusantara tinggalkan sistem ortodoks Democracy yaitu Democracy adoption of kafir yahudi kembalilah kepada sistem national identity culture yaitu sistem jatidiri bangsa sendiri.

Hanya satu-satunya jalan cara yang akan bisa menyelamatkan Indonesia dari ancaman asing, aseng dan permainan fragmen politik demokrasi yang sok idealis tapi tidak pernah memberikan solution of state.

System yang tidak pernah sesuai dengan ekspektasi (harapan) cita² luhur bangsa indonesia dan tidak akan pernah kunjung selesai isinya chaos dan polemik politik yang selalu mengancam kaum pribumi dan umat Islam.

Saatnya kita percaya diri untuk kembali kepada sebuah Monarki yang ideal sesuai dengan fitrah kultur rakyat Indonesia. Monarki adalah identitas jatidiri bangsa Nusantara yang asalnya masyarakat kita adalah manusia monarki dan BUKAN manusia republik demokrasi.

Kerajaan Nusantara adalah sebuah Daulah sebuah negara yang berbentuk Kerajaan Dinasti yang berkarakter Islam. Disana falsafah Pancasila akan lebih tegak lurus daripada dibawah falsafah Democracy.

Negara yang kuat, kokoh dan berintegritas adalah negara yang kembali menerapkan konsep pemerintahan para leluhurnya yang telah terjadi terbukti selama ratusan tahun sesuai dengan kultur masyarakat yang religius dan berbudaya.

Karena rakyat kita sudah jenuh dan lelah dengan berbagai sandiwara politik yang dibungkus dengan namanya demokrasi.

Adanya desakan dan gerakan dari para tokoh pimpinan ulama, para habaib dan para budayawan ingin membangkitkan kembali kejayaan KERAJAAN di bumi Nusantara adalah WAJAR dan sebuah KEWAJIBAN anak bangsa.

Sebagai wacana strategis dan jalan wasilah menyelamatkan warga pribumi dan kedaulatan negara dari ontran-ontran ancaman predator oligarki dan ancaman asing dan aseng.

Ini bukan merupakan issue tapi real dan fakta karena negara NKRI sedang digiring oleh para oligator penghianat busuk dari “barisan Bolot” yang masuk dalam barisan reformasi untuk menuju pada suatu titik, titik itu adalah NKRI BUBAR ! Dibubarkan untuk berubah menjadi NBRRC (NEGARA BONEKA REPUBLIK RAKYAT CINA) !

Beberapa jajaran elite pimpinan TNI POLRI yang tidak perlu disebutkan identitasnya mendukung dan memberi apresiasi karena paham bahwa konsep Ketahanan Nasional didalam sebuah negara monarki jauh lebih aman, terjamin, terkontrol dan terjaga di dalam sebuah sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional dan lebih terjaga Keutuhan terhada wilayah NKRI.

Karena pada sistem Monarki Pancasila, Umat Islam, Kerajaan Nusantara dan TNI Polri jauh lebih terjamin dan terlindungi dari pada dibawah sistem democracy “lontong sayur.”

Para sesepuh pimpinan ulama, para habaib dan jajaran pimpinan TNI POLRI akan BERSATU saling satukan presepsi dan frekuensi untuk menyelamatkan kedaulatan negara Nusantara.

Ini adalah national discourse wacana nasional karena kondisi negara yang sedang warning state yang tidak baik-baik saja, negara diujung tanduk dalam cengkeraman penguasa Neo Mongol Tiongkok Komunis untuk menguasai dan menduduki.

Adalah mimpi terburuk bagi bangsa Indonesia apabila negara berhasil di kuasai penguasa Neo Mongol Tiongkok Komunis RRC.

Indonesia akan habis tinggal nama dan punah. Dan akan diberangus Tiga Komponen Utama dan Strategis Bangsa yaitu komponen Umat Islam Indonesia, Kerajaan Keraton Nusantara dan TNI POLRI.

Penulis adalah :
(Putra Wayah Dalem PB X Kraton Surakarta Hadiningrat)
Pengamat Geopolitk Geostrategi & Pengamat Peradaban Kerajaan Nusantara.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *