Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id — Pengamat politik kenamaan Rocky Gerung menjadi sorotan publik akhir-akhir ini. Bukannya tanpa alasan, Rocky yang terkenal sebagai oposisi tulen kubu pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mendadak muncul “satu panggung” dengan orang dekat Jokowi.
Orang dekat Jokowi tersebut adalah Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan yang Rocky jadikan narasumber pertama untuk Channel Youtube barunya RG TV CHANNEL, serta Gibran Rakabuming Raka (Anak Jokowi) yang Rocky terima sebagai tamu di kediamannya.
Sontak keakraban Rocky kepada dua orang dekat Jokowi tersebut diartikan sebagian pihak bahwa Rocky bakal masuk ke lingkungan kekuasaan Jokowi dan tak lagi melontarkan kritik akademis sebagaimana ciri khasnya.
Mengenai hal ini, Rocky pun angkat suara. Rocky menegaskan bahwa kehadiran dua orang tersebut tak ada kaitannya dengan sikapnya yang kritis terhadap kekuasaan.
“Saya ngerti psikologi teman dan musuh saya, yang mesti saya terangkan adalah saya tidak mendekat pada kekuasaan,” jelas Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN) dikutip Ahad (25/9/22).
Rocky bahkan berseloroh bukan hanya dia yang tidak dekat dengan kekuasaan, tetapi justru kekuasaanlah yang mendekat padanya.
“Yang terjadi kekuasaan mendekat pada saya,” tegas Rocky sambil tertawa.
Rocky pun menjelaskan bahwa saat ini ada dua Channel resmi yang memakai namanya yakni Rocky Gerung Official yang di bawah naungan FNN yang setiap hari membahas isu politik dan nasional, serta RGTV Channel di mana Rocky memposisikan diri sebagai “tuan rumah”.
Karenanya ketika tampil bersama Luhut di RGTV Channel, Rocky tak terlalu aktif merespons luhut sebagaimana biasanya karena ia kali ini menjadi host yang justru banyak bertanya. Terkait topik pun lebih luas dibanding Channel FNN tadi. Terkait Gibran, ia mengungkapkan bahwa anak Jokowi tersebut yang ingin bertemu dengan dirinya untuk berdiskusi dan berdialog. Gibran pun di akun sosial medianya menyebut Rocky sebagai idolanya.
“Semua itu yang saya anggap kalau bangsa ini kita tuntun dengan pikiran maka perubahan politik justru bisa berlangsung baik-baik saja, adem-adem, tapi kalau kita mulai dengan dendam nggak mungkin bangsa ini tumbuh kalau ada dendam,” jelas Rocky.
Sumber: wartaekonomi
