6. Sambil makan besar
Kata dr. Ema Surya Pertiwi, kebiasaan minum kopi saat makan ternyata bisa menghambat penyerapan zat besi sampai 30 persen.
Selain itu kopi juga berpengaruh terhadap tingkat penyimpanan zat besi.
Kekurangan zat besi bisa menyebabkan gejala seperti kelelahan energi, perut mules, diare bahkan gangguan konsentrasi.
7. Minum saat stres
Ketika stres biasanya orang akan semakin mengonsumsi banyak kopi sebagai stimulan pada otak.
Namun ternyata kebiasaan mengonsumsi kafein selama stres kronis itu efeknya hanya bertahan sementara.
Sehingga semakin meningkatkan kondisi stres pada tubuh.
8. Minum kopi dengan pestisida
Diterangkan oleh dr. Ema Surya Pertiwi, dalam proses penanamannya kopi membutuhkan pestisida untuk mencegah adanya hama, penyakit, virus, jamur maupun bakteri.
Residu ini termasuk methyl parathyion yang dapat menyebabkan kerusakan organ hingga cacat lahir.
Syukurnya dalam proses pemanggangan kopi residu pestisida ini dapat hancur hingga 99 persen.
Namun kopi hijau tidak mendapatkan proses pemanggangan.
Sehingga jika kopi hijau ini mengandung pestisida itu bisa diserap oleh tubuh.
9. Minum kopi tanpa banyak minum air
“Kopi adalah salah satu zat siuretik dimana membuat kita mengeluarkan lebih banyak cairan,” jelas dr. Ema Surya Pertiwi.
Lebih lanjut, tanda dehidrasi yang tidak disadari itu seperti air kencing berwarna kuning tua, bau pipisnya pekat dan sebagainya.
“Itu tadi beberapa konsumsi kopi yang salah kopi memang banyak sekali manfaatnya. Namun jika salah konsumsi malah akan meracuni tubuh,” ungkap dr. Ema Surya Pertiwi.***