Hajinews.id – Setiap hari kita mengonsumsi gula dari berbagai makanan dan minuman.
Beberapa orang juga sangat menyukai makanan manis dan menggunakannya sebagai mood booster saat sedang bad mood.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa mengonsumsi gula dalam jumlah banyak dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Itulah mengapa penting bagi kita untuk mengurangi konsumsi gula, agar tidak menimbulkan penyakit di kemudian hari.
Apa yang terjadi jika kita berhenti makan gula?
Makanan manis memberi tubuh kita semburan energi dan kenyamanan karena hormon dopamin dan serotonin dilepaskan.
Namun, ketika terlalu sering makan makanan manis, kita akan menjadi kecanduan.
Keinginan untuk makan makanan manis menjadi lebih besar dan tidak terkendali sehingga untuk menguranginya terasa sangat sulit.
Dilansir dari SugarMD, tubuh memproses karbohidrat secara berbeda dari makronutrien lainnya. Jadi, berhenti makan gula dan karbohidrat secara tiba-tiba dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam fungsi tubuh kita.
Akibatnya, tubuh akan mengalami penarikan dan kita mengalami gejala tidak nyaman saat berjuang untuk memproses ketiadaan bahan-bahan yang biasa kita konsumsi.
Sakit kepala hebat dan mual dapat terjadi saat tubuh mengalami penarikan.
Selain itu, ketika tubuh tiba-tiba mendapatkan lebih sedikit asupan gula, tubuh tidak punya waktu untuk menyesuaikan diri dengan kadar glukosa yang baru.
Tubuh pun akan masuk ke mode panik dan mulai mengeluarkan hormon panik yang membuat kita merasa mudah tersinggung, murung, sakit kepala, dan sebagainya.
Cara mengurangi konsumsi gula
Dilansir dari WebMD, salah satu cara yang efektif untuk mengurangi konsumsi gula adalah tidak mengonsumsi makanan kemasan dan memilih makanan utuh, seperti buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Selain itu, saat kita membeli makanan siap saji, selalu baca dan cermati label nutrisinya.
Kemudian, perbanyak minum air putih sebagai pengganti soda dan minuman manis lainnya.