Hajinews.id – Apakah mandi Malam Menyebabkan Rematik? Pertanyaan ini sering menghantui seseorang yang pulang pada malam hari setelah seharian bekerja keras. Meski merasa lelah setelah beraktivitas seharian, tubuh pasti membutuhkan penyegaran ekstra dengan mandi sebelum akhirnya bersantai di rumah. Namun, niat ini sering ditarik kembali karena mitos terkenal yang terus dipercaya banyak warga.
Rematik adalah penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh yang sehat, bukan infeksi bakteri atau virus. Kondisi ini biasanya menyerang persendian tangan dan kaki sehingga menyebabkan peradangan.
Seiring waktu, rematik menyebabkan nyeri jangka panjang atau kronis, masalah keseimbangan, dan kelainan bentuk tulang. Kerusakan sendi juga dapat mempengaruhi jaringan lain di seluruh tubuh dan masalah pada organ seperti paru-paru, jantung, dan mata.
Pakar medis belum bisa memastikan penyebab rematik. Namun, penuaan, gaya hidup tidak sehat, genetik (riwayat keluarga) dan obesitas dipercaya dapat meningkatkan risiko rematik
Selain itu, rematik bisa dipengaruhi oleh jenis kelamin. Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kasus baru rematik dua sampai tiga kali lebih tinggi dialami wanita dibandingkan pria. Lantas, benarkah mandi di malam hari juga berkaitan dengan kondisi ini?
Dokter spesialis reumatologi, dr Rudy Hidayat, SpPD-KR beberapa waktu lalu menekankan mandi di malam hari tidak menyebabkan rematik. Jadi, ungkapan tersebut adalah mitos.
“Itu mitos, nggak ada kaitannya mandi malam dengan risiko penyakit rematik apapun,” katanya saat dijumpai detikcom.
Tak masalah jika seseorang ingin menggunakan air hangat atau dingin ketika mandi di malam hari. Namun yang perlu diperhatikan, apakah orang tersebut punya masalah kesehatan tertentu, seperti jari yang memutih saat terkena air dingin.