“Melihat orang-orang ini yang memiliki umur panjang yang ekstrem, hidup hingga usia 100-an dan bahkan lebih, dan mencari tahu apa sifatnya, apa karakteristik sistem kekebalan mereka sehingga kita dapat lebih memahami apa yang mungkin terjadi, dan kemudian mencari tahu bagaimana caranya. yang dapat diterjemahkan menjadi terapi potensial untuk orang lain, sehingga lebih banyak orang dapat menikmatinya,” lanjut Dr Kaiser.
Sementara itu, Kathleen Cameron, direktur senior National Council on Aging’s Center for Healthy Aging menuturkan memahami perubahan kekebalan yang menyertai penuaan penting untuk membantu orang hidup lebih lama. Menurutnya, banyak orang yang ingin hidup lebih lama jika mereka juga bisa sehat.
“Jika kita dapat menentukan apa yang menciptakan ketahanan kekebalan ini bagi mereka yang hidup lebih dari 100 tahun, itu dapat mengarah pada perawatan yang dapat membantu orang hidup lebih lama. Atau, jika ada perilaku sehat tertentu yang mengarah pada ketangguhan ini, itu juga akan membantu kita,” kata Cameron.
Namun, dia mengatakan ini semua adalah penelitian yang sangat awal, karena penelitian ini kecil. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membantu praktisi kesehatan lebih memahami ketahanan kekebalan ini.
“Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami efek pola kekebalan ini terhadap umur panjang. Apakah ada sesuatu dalam riwayat keluarga centenarian atau hal lain yang terjadi dalam hidup mereka, paparan terhadap hal-hal tertentu yang mungkin mengubah sistem kekebalan mereka?,” pungkas Cameron.