Tafsir Al-Quran Surat Qaf ayat 38-45: Mensikapi Peringatan Al Quran dengan Hati Terbuka

Mensikapi Peringatan Al Quran dengan Hati Terbuka
Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin, Anggota Dewan Penasihat Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Kebersihan hati sangat diperlukan untuk menyikapi pendapat manusia yang seperti itu, bahkan kita juga dituntut untuk bersikap sabar. Kita perlu terus untuk memuji dan bertasbih kepada Allah SWT, “Subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illallah wa allahu akbar”. Kita juga perlu berdzikir “La hawla wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzhim”. Kita meminta kepada Allah SWT agar terhindar dari “racun” pikiran negatif seperti itu. Misalnya dalam menyikapi perintah berinfaq dari Allah SWT. Cara pikir orang Yahudi adalah menganggap bahwa Allah SWT fakir, butuh bantuan. Dan lain-lain. Perhatikan Surat Ali Imran ayat 181, “Sungguh, Allah telah mendengar perkataan orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya.” Kami akan mencatat perkataan mereka dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa hak (alasan yang benar), dan Kami akan mengatakan (kepada mereka), “Rasakanlah olehmu azab yang membakar!” .  Kepada Allah SWT saja, mereka Kaum Yahudi memiliki pikrian negatif seperti itu, apalagi sikap atau cara pikir terhadap orang islam dan kaum muslimin.
Dalam menjawab pertanyaan tentang Allah SWT memanggil dari tempat yang dekat seperti pada ayat tadi, itu maksudnya ketika sangkakala telah dibunyikan pada Hari Kiamat kelak, semua manusia akan keluar dari alam kuburnya. Dipanggil dengan sangkakala yang keras, dari tempat yang sangat dekat. Itulah hari keluar dari kubur.  Allah SWT yang menghidupkan dan mematikan dan kepada Allah SWT, kita semua akan kembali. Pada saat Hari Kiamat kelak, bumi akan terbelah, semua makhluk akan keluar dengan cepat. Hal-hal demikian itu adalah pengumpulan atau perkara yang mudah bagi Allah SWT.
Dalam menjawab pertanyaan tentang sifat Yahudi ini seperti dalam buku tentang “Israiliyat” yang pernah ditulis Kyai Didin dahulu.  Silakan ditanyakan kepada penerbit, karena buku itu telah sangat lama, mungkin masih ada. Cerita Israililiyat sangat banyak dan sering kita dengar. Misalnya, gempa bumi terjadi karena bumi terjadi di atas tanduk hewan. Telinga hewan kemasukan hewan, sehingga hewan itu bergerak dan menyebabkan gempa bumi. Cerita israiliyat seperti ini tidak masuk akal, karena secara scientific sudah ada penjelasan ilmiah yang memadai bahwa gesekan lempeng-lempeng bumi sering menghasilkan tumbukan atau guncangan berupa gempa bumi. Dan lain-lain.
Dalam menjawab pertanyaan untuk menyikapi pemimpin yang tidak berpihak pada ummat islam, sekali lagi memilih pemimpin adalah ibadah dan tanggung jawab pribadi dan ummat islam kepada Allah SWT. Jangan dikira bahwa kita tidak berdosa, ketika memilih pemimpin hanya diiming-imingi uang Rp 50 ribu, dan ternyata pemimpin yang kita pilih itu berkhianat atau menjadi dzalim. Perhatikan Surat Al-Maidah ayat 55-58 “Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, seraya tunduk (kepada Allah). barangsiapa menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai penolongnya, maka sungguh, pengikut (agama) Allah itulah yang menang. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu jadi bahan ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-orang kafir (orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman. Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (melaksanakan) shalat, mereka menjadikannya bahan ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka orang-orang yang tidak mengerti”.
banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *