Daftar Donatur Palestina
Oleh: Ustadz Abu Isma’il Muslim Al-Atsari – حفظه الله تعالـــــ
Menuntut ilmu syar’i itu wajib bagi setiap muslim, namun tetaplah perhatikan dari mana dan dari siapa kita mengambil ilmu. Karena telah datang zamannya, semakin banyak pengekor firqoh-firqoh sesat yang keluar di akhir zaman.
Rasulullah ﷺ bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim.”
HR. Ibnu Majah no:224, dan lainnya dari Anas bin Malik. Dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani.
Dan agama adalah apa yang telah difirmankan oleh Alloh di dalam kitabNya, Al-Qur’anul Karim, dan disabdakan oleh RosulNya di dalam Sunnahnya. Oleh karena itulah termasuk kesalahan yang sangat berbahaya adalah berbicara masalah agama tanpa ilmu dari Alloh dan RosulNya.
Sebagai nasehat sesama umat Islam, berikut di antara bahaya berbicara masalah agama tanpa ilmu:
1️⃣ Hal itu merupakan perkara tertinggi yang diharamkan oleh Allah.
2️⃣ Berbicara tentang Allah tanpa ilmu termasuk dusta atas (nama) Allah.
3️⃣ Berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan kesesatan dan menyesatkan orang lain.
4️⃣ Berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan sikap mengikuti hawa-nafsu.
5️⃣ Berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan sikap mendahului Allah dan RasulNya.
6️⃣ Orang yang berbicara tentang Allah tanpa ilmu menanggung dosa-dosa orang-orang yang dia sesatkan.
7️⃣ Berbicara tentang Allah tanpa ilmu akan dimintai tanggung-jawab.
8️⃣ Orang yang berbicara tentang Allah tanpa ilmu termasuk tidak berhukum dengan apa yang Allah turunkan.
9️⃣ Berbicara agama tanpa ilmu menyelisihi jalan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
🔟 Berbicara agama tanpa ilmu merupakan perintah syaithan.
Maka dari itu jangan salah memilih guru, dan barangsiapa yang ingin bebicara masalah agama hendaklah dia belajar lebih dahulu. Kemudian hendaklah dia hanya berbicara berdasarkan ilmu.
Wallohu a’lam bish showwab. Al-hamdulillah Rabbil ‘alamin.
