Gus Baha: Janganlah Wajibkan Sesuatu yang Tak Wajib

Wiridan
Gus Baha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idWiridan merupakan salah satu cara yang dilakukan umat Islam. Biasanya wiridan dilakukan setelah salat fardhu selesai.

Wiridan sendiri dapat dibacakan secara lisan maupun dalam hati. Tujuan Wiridan adalah untuk selalu mengingat Allah SWT.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Wiridan sangat dianjurkan sebagaimana disebutkan dalam surat AR Rad ayat 28 yang artinya :

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram (QS Al Rad/13:28).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa zikir dan mengingat Allah SWT akan menentramkan hati, ada banyak sekali bacaan wirid yang bisa dilakukan dan juga diamalkan sehari-hari.

Hal serupa juga disampaikan oleh ulama penuh dengan karismatik asal Rembang Jawa Tengah, yakni K.H. Ahmad Bahaudin Nursalim atau yang kerap disapa dengan panggilan Gus Baha.

Sebelum menyampaikan tentang wiridan, Gus Baha menjelaskan tentang Rasulullah SAW setelah salam, kemudian membalik badannya menghadap makmumnya dengan wajahnya.

Hal itu juga dijelaskan dalam beberapa khadist Shahih.

“Di teks-teks Hadits shahih, itu Rasulullah SAW setelah salam nabi menghadap kita dengan wajahnya, maka kalau di Indonesia menghadap timur. Itupun tidak konsisten. Jadi ketika Nabi Muhammad Salat itu biasanya makmumnya sampai 7 kilo jadi andaikan Nabi tetap berposisi menghadap ke kiblat maka makmum yang baru datang akan menganggap nabi masih salat,” ucap Gus Baha.

Rasulullah SAW berbalik badan setelah selesai salam bukan tanpa tujuan, hal itu menunjukkan kepada makmumnya bahwa Nabi telah selesai dalam sholatnya.

Selain itu juga, untuk mengantisipasi kepada para jamaahnya yang baru datang.

“Maka untuk mengantisipasi itu nabi memaklumatkan dengan perilakunya menghadap ke makmum supaya ada kepastian kalau beliau sudah selesai solat, meski ada perbedaan pandangan dari ulama-ulama namun yang terpenting setelah selesai salam tunjukan bahwa salat sudah selesai,” jelas Gus Baha

Dalam kesempatan yang sama, Gus Baha menjelaskan, selepas salat Nabi Muhammad SAW biasanya hanya membaca istighfar sebanyak 3 kali atau dalam kesempatan lain Nabi juga membaca tasbih 33x, Hamdalah 33x dan takbir 33x, namun ada beberapa ulama yang justru menggabungkan keduanya dalam satu waktu.

Hal itulah yang membuat wiridan menjadi lama, karena wiridan bukan lah sesuatu hal yang wajib sehingga tidak diperbolehkan untuk mewajibkan sesuatu yang tidak wajib.

“Maka itu membuat wirid menjadi lama, padahal salat yang rukun aja tidak boleh lama apalagi wiridan, bukannya tidak boleh maksudnya pikirkan makmum, itukan hal yang tidak wajib jangan sampai mewajibkan sesuatu yang tidak wajib.” terang Gus Baha.

Masih dalam kesempatan yang sama, Gus Baha juga menjelaskan tentang wiridan tidak perlu menunggu, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, asalkan selalu ingat Allah SWT. Hal itu juga dijelaskan dalam Al Quran

“Tetapi ya tetap dipersilahkan untuk mereka yang mau wiridan, karena dalam Al-quran sangat fleksibel, karena wiridan itu tidak perlu menunggu, sambil berjalan boleh, sambil berdiri boleh, sambil duduk pun boleh, jadi kalau sudah mau bubar ya tidak apa-apa yang terpenting tetap ingat Allah SWT,” pungkasnya.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *