Perlu diketahui sholawat nariyah merupakan sholawat yang diciptakan oleh Syekh Nariyah yang melihat kerja keras Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan dan menyampaikan wahyu dari Allah SWT. Sehingga, atas dasar tersebut Syekh Nariyah menyusun rangkaian doa-doa terbaik untuk Nabi dalam bentuk sholawat.
Pada masa itu Syekh Nariyah berdoa kepada Allah SWT untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan untuk Rasulullah SAW. Pada suatu malam ia membaca sholawat yang disusunnya sebanyak 4444 kali.
Usai membacakan sholawat tersebut Syekh Nariyah mendapat keramahan dari Allah SWT sehingga ditetapkanlah sholawat nariyah tersebut. Saat ini sholawat nariyah dianjurkan untuk dibaca usia melaksanakan salat wajib.
Sholawat nariyah juga sering dibacakan sebagai amalan untuk meraih syafaat Rasulullah SAW. Sehingga, umat muslim sering membacakan sholawat tersebut untuk bermunajat dan bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW agar bisa dijauhkan dari bala dan bencana.
Selain itu, membaca sholawat nariyah juga sebagai bentuk rasa cinta, penghormatan, hingga kekagumannya kepada sang Nabi. Bahkan keutamaan dari sholawat nariyah juga cukup beragam dan sayang jika dilewatkan oleh para umat muslim.
Adapun kegiatan bersholawat sendiri pada umumnya dilakukan oleh umat muslim dengan pujian dan doa-doa yang bernilai pahala. Bahkan dalam surat Al Ahzab ayat 56 dikatakan jika kegiatan bersholawat tidak hanya dilakukan oleh manusia namun juga malaikat.
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya,” (QS Al Ahzab: 56).
Bacaan dan Arti Sholawat Nariyah
Berikut ini adalah bacaan sholawat nariyah yang dapat dibacakan:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَــمَّدِ ࣙالَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وِصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
(Allahuma shalli shalatan kamilatan wa sallim salaman tamman ‘ala sayyidina Muhammadinil-ladzi tanhallu bihil uqadu wa tanfariju bihil-kurabu wa tuqdla bihil-hawaiju wa tunalu bihir-raghaibu wa husnul-khawatimi wa yustasqal-ghamamu biwajhihil-karimi wa ala alihi wa shahbihi fi kulli lamhatin wa nafasin bi’adadi kulli ma’lumilaka.)
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujan pun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau”.