Daftar Donatur Palestina
Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Pembaca yang dirahmati Allah,
Hajinews.co.id – Dalam kultum 361 kemarin, kita telah membaca bahwa persaudaraan Islam yang luar biasa indah itu telah tercermin dan abadi dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Lebih dari itu semua, potensi revolusioner dalam persaudaraan berbasis keyakinan dalam Islam ini bahkan juga dirasa kan oleh umat non-Muslim. Hal demikian bahkan juga memunculkan rasa khawatir pada elit non-Muslim bahwa umat Islam itu ‘perlu dicurigai’.
Kecurigaan dalam diri para elit non-Muslim ini sering menjelma dalam berbagai istilah dan tindakan yang bersifat menindas. Hal ini disebabkan karena para elit non-Muslim juga sering merasa takut akan persaudaraan yang luar biasa dari umat Islam ini. Umat Islam memeilik kapasitas untuk dengan cepat mengorganisir diri untuk melawan tirani dan rezim yang menindas. Dan bila disinkronkan dengan baik dengan kecenderungan dakwah Islam, persaudaraan ini dapat membatalkan status quo yang tidak adil bagi seluruh umat manusia pada umumnya.
Karena rasa takut yang tidak semestinya inilah maka para elit non-Msulim sering memunculkan istilah-istilah yang berbasis ras dan agama serta rasa iri yang mewujud dalam kata-kata kasar yang kita kenal dengan istilah ‘kata Islamophobis’. Tujuannya tidak lain adalah untuk menghalangi orang-orang non-Muslim agar tidak masuk Islam atau umat Islam sibuk dengan berbagai istilah itu. Repotnya, banyak umat Islam yang terseret ikut-ikutan menyebar berbagai istilah dan kata-kata Islamophobis tersebut.
Berikut beberapa ayat al-Qur’an sebagai pengingat tantang petingnya tetap menjaga Persaudaraan Islam. Perlu diingat bahwa semua umat Islam adalah merupakan bagian dari Persaudaraan Tunggal dalam Islam. Allah Subahanahu wata’ala berfirman,
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ
أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat (QS. Al-Hujurat, ayat 10).
Selain itu, Allah Subhanahu wata’ala juga memerintahkan agar umat Islam selalu berpegang teguh pada tali Allah, sebagaimana firman-Nya,
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ
وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً
فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ
اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ
فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ
Artinya:
Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana (QS. Ali ‘Imran, ayat 103).
