Ini Tata Cara Salat Tarawih Ramadan 2024 11 Rakaat Dijabarkan Ustadz Adi Hidayat, Versi Muhammadiyah

Tata Cara Salat Tarawih Ramadan 2024
Ustadz Adi Hidayat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idSimak Panduan Muhammadiyah Salat Tarawih 11 Rakaat Ramadan 2024.

Salat tarawih merupakan Salat sunnah yang sangat dianjurkan dilakukan di bulan Ramadan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tata cara salat tarawih menurut tata cara Nabi Muhammad SAW.

Ramadan 2024 tinggal beberapa hari lagi dan umat Islam yang taat sedang berjuang untuk memperkuat iman dan ketaqwaan mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Selain kewajiban puasa sebulan, juga disunnahkan untuk melakukan amalan lainnya, termasuk salat tarawih.

Dalam praktiknya, jumlah rakaat salat tarawih berbeda-beda. Muhammadiyah itu 11 rakaat, ada pula 23 rakaat.

Lantas jika memilih salat 11 rakaat, bagaimana tata caranya?

Ustadz Adi Hidayat menyampaikan jumlah rakaat Salat Tarawih yang sesai Rasulullah SAW minimal 2 rakaat dan maksimalnya tidak ada batasnya.

Ia menambahkan, karena batas minimal rakaat Salat Tarawih adalah dua rakaat, maka jika ada yang mengerjakan 2, 4, atau 6 rakaat hukumnya boleh dan sah dilakukan.

“Bagaimana yang paling enak, standar, dan Nabi SAW sering melakukan dengan itu menjadi patokan amalan kita. Ternyata Nabi Muhammad SAW terekam dalam berbagai hadist sering mengerjakan Salat malamnya 11 rakaat,” jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir dari kanal youtube Ustadz’s advice.

Ia menjelaskan ada yang 11 rakaat dengan 1 witir, ada pula 11 rakaat dengan 3 witir, bahkan 11 rakaat dengan 5 witir.

Landasan pengerjaan Salat Tarawih 11 rakaat termasuk witir 1 rakaat.

Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Aisyah RA sebagai landasan hukumnya.

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّى فِيمَا بَيْنَ أَنْ يَفْرُغَ مِنْ صَلاَةِ الْعِشَاءِ وَهِىَ الَّتِى يَدْعُو النَّاسُ الْعَتَمَةَ إِلَى الْفَجْرِ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُسَلِّمُ بَيْنَ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ وَيُوتِرُ بِوَاحِدَة

Dari A’isyah, istri Nabi Muhammad SAW, ia berkata, “Rasulullah pernah melakukan Salat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan ‘Atamah hingga Subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau Salat Witir satu rakaat.” (HR. Muslim)

Dari hadist itu, secara teknis Salat Tarawih dilakukan setiap 2 rakaat salam dan diakhiri Salat Witir 1 rakaat. Sehingga polanya 2+2+2+2+2+1 = 10+1

Di hadist lain ada pula menyebutkan Salat Tarawih dilakukan setiap 4 rakaat salam dan diakhiri dengan witir 3 rakaat. Dan ini polanya 4+4+3 = 8+3.

Adanya perbedaan jumlah rakaat, diimbaunya untuk tak menjadi perdebatan dan tergantung keyakinan masing-masing.

Dua Cara Tarawih Muhammadiyah

Dilansir dari muhammadiyah.or.id, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Tri Sundani menjelaskan bahwa pada prinsipnya Salat Tarawih sama halnya dengan Salat malam sehingga umat Islam wajib berlapang dada dengan perbedaan cara yang ada.

Imam mazhab seperti Imam Syafi’i, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hambal misalnya melakukan Salat Tarawih dengan 20 rakaat dengan satu witir. Sementara itu Imam Malik melakukan 36 rakaat dengan ditutup Salat Witir.

Menurut Agus, beberapa ulama atsar dan sahabat Nabi bahkan ada yang tidak membatasi jumlah rakaat Salat Tarawih.

“Salat Tarawih itu kan disebut sebagai Salat lail (Salat malam), atau kalau bangun tidur disebut sebagai Salat tahajud, kalau dilaksanakan di bulan Ramadan disebut dengan tarawih karena ada jeda istirahatnya,” terang Agus.

Muhammadiyah sendiri menurut Agus memilih mengikuti tata cara yang dilakukan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam yakni Salat Tarawih dengan dua macam pilihan caranya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *