Hikmah Pagi: Arti Iftar dan Berbagai Sunnah Yang Diajarkan Rasulullah SAW

Arti Iftar dan Berbagai Sunnah
ilustrasi: berbuka puasa/pexel
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idIftar merupakan istilah yang sering muncul di awal bulan Ramadan. Istilah ini bukan hanya sekedar kata, namun juga mempunyai arti tertentu.

Lalu apa sebenarnya arti kata iftar tersebut?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Arti Iftar Ramadan

Dikutip dari buku Mencintai Rasulullah – 365 Hari Bersama Nabi Muhammad SAW, iftar adalah sebutan khusus makan malam di bulan Ramadan untuk membatalkan puasa sehari-hari.

Istilah iftar juga sebenarnya sudah masuk ke dalam bahasa Indonesia secara formal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata iftar merujuk pada hal berbuka puasa.

Kata “Iftar” berasal dari bahasa Arab “إفطار”, yang mengacu pada saat seseorang yang sedang berpuasa mengakhiri puasanya dengan cara makan, minum, atau tindakan lainnya. Iftar juga termasuk ke dalam salah satu kegiatan ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadan.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia–menurut Global Muslim Population–memiliki tradisi iftar yang kaya dan beragam. Tradisi buka bersama (bukber) dilakukan oleh berbagai kalangan, mulai dari keluarga, teman sekolah, kantor, hingga komunitas. Bukber menjadi ajang silaturahmi dan mempererat hubungan sosial.

Sunah Iftar

Iftar atau buka puasa dilakukan tepat setelah waktu Magrib tiba. Tanda dimulainya waktu buka puasa biasanya ditandai dengan azan Magrib atau ketika terbenamnya matahari.

Ketika berbuka puasa, terdapat beberapa sunah yang dapat dilakukan oleh umat Islam untuk meniru kebiasaan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Beberapa sunah ini jika dilakukan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Berikut beberapa sunah iftar:

  1. Berdoa sebelum Berbuka Puasa

Dilansir dari buku Ramadan Bersama Nabi: Tafsir dan Hadis Tematik di Bulan Suci oleh Rosidin, membaca doa sangat dianjurkan sebelum menyantap hidangan buka puasa. Doa buka puasa memohon kepada Allah SWT agar puasa diterima dan dosa diampuni.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda,

“Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan doa orang yang dizalimi, Allah angkat di atas awan pada hari kiamat.” (HR At-Tirmidzi)

  1. Menyegerakan Buka Puasa

Ketika iftar, disunahkan untuk melakukannya segera setelah masuk waktu berbuka. Jadi, ketika mendengar lantunan azan Magrib, maka sebaiknya segera membatalkan puasa.

Sunah menyegerakan berbuka puasa sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi,

“Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR Ibnu Majah, shahih menurut Al-Albani)

  1. Buka Puasa dengan Air dan Kurma

Nabi Muhammad SAW memberikan contoh kepada umat Islam untuk berbuka puasa dengan air putih dan kurma. Hal ini menjadi salah satu sunah yang dianjurkan untuk diikuti umat Islam saat berbuka puasa di bulan Ramadan.

Buah kurma kaya akan manfaat kesehatan. Kandungan gula alami pada kurma dapat dengan cepat mengembalikan energi yang hilang saat berpuasa. Selain itu, kurma juga mengandung serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh.

Air putih membantu dehidrasi tubuh setelah seharian berpuasa. Membuka puasa dengan air putih disebut dapat membantu mengembalikan cairan tubuh yang hilang secara alami dan memperlancar sistem pencernaan

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar