Apa Boleh Tidur Setelah Subuh di Bulan Ramadan 2024? Ustadz Abdul Somad Urai Contoh Nabi Muhammad SAW

Apa Boleh Tidur Setelah Subuh di Bulan Ramadan
Ustadz Abdul Somad
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ini membuktikan bahwa, larangan Rasulullah tidur setelah sahur bisa dibuktikan secara medis. Itulah alasan kenapa Rasulullah SAW melarang umatnya untuk tidur setelah sahur.

Karena jika kita tidur setelah sahur maka keberkahan di pagi hari akan hilang, dan pagi hari adalah waktu yang bagus untuk mencari dan menanam berbagai kebaikan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Untuk mencegah tidur setelah sahur Rasulullah telah mengajarkan supaya mempergunakan waktu setelah sahur untuk menanti Salat subuh, yakni bisa dengan membaca Al-qur’an ataupun berdzikir.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah SAW pernah bersabda; “Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan Sholat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras”

Pernah suatu ketika Rasulullah mendapati Fatimah yang sedang tiduran usai Salat subuh Kemudian Rasulullah menegur Fatimah.

“Wahai Fatimah bangun dan saksikanlah rezeki Tuhanmu dan jangan sampai masuk golongan orang lalai. Karena sesungguhnya Allah membagi rezeki hamba-Nya sejak habis munculnya waktu fajar hingga terbit matahari” (HR. Ibnu Hibban).

Kita sebagai umat muslim sangat tidak dianjurkan untuk langsung tidur setelah sahur dan setelah selesai Salat subuh sampai matahari terbit.

Apabila memang sangat mengantuk, usahakan untuk menunggu sampai matahari terbit atau sekitar 2-3 jam setelah sahur.

Niat Puasa Ramadan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma ghodin ‘an adaa’i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta’aalaa.”

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’aala.

Niat Salat Subuh Berjamaah

-Imam

أُصَلِّي فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

“Ushalliy fardha-ssubhi rak’ataini mustaqbilal-qiblati adaa-an imaaman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku berniat Salat fardhu Subuh dua rakaat menghadap kiblat imam karena Allah Ta’ala.”

-Makmum

أُصَلِّي فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

“Ushalliy fardha-ssubhi rak’ataini mustaqbilal-qiblati adaa-an ma’muman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku berniat Salat fardhu Subuh dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Niat Salat Subuh sendirian

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Ushalli fardhos shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa,an lillaahi ta’aala.

Artinya: Saya melakukan Salat fardhu subuh dua rakaat dengan menghadap kiblat, pada waktunya karena Allah Ta’ala.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar