Hajinews.co.id – Ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang malam Lailatul Qadar. Hadits Nabi SAW ini juga menunjukkan tanda dan waktu malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan.
Dalam Alquran, terdapat sejumlah firman Allah Ta’ala terkait Malam Lailatul Qadar. Lailatul Qadar adalah malam yang mulia, malam di mana diturunkannya Al-Qur’an yang dijelaskan dalam surat Al-Qadr ayat 1.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.”
Lailatul Qadar juga disebut malam mulia yang memiliki keutamaan yakni lebih baik dari seribu bulan. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Qadr ayat 3,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya: “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
Menurut Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI, yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan pada ayat tersebut adalah ibadah pada malam itu bernilai sangat tinggi di mata Allah SWT, lebih tinggi daripada ibadah seribu bulan.
Merangkum buku Mukjizat Lailatur Qadar: Menemukan Berkah pada Malam Seribu Bulan karya Arif M. Riswanto, Lailatul Qadar adalah malam yang sangat mulia. Kemuliaannya bisa dilihat dari firman Allah SWT yang menjelaskan bahwa malam tersebut lebih baik daripada seribu bulan. Lailatul Qadar adalah karunia yang Allah SWT berikan untuk umat Nabi Muhammad SAW.
Dalam Asbâb Al-Nuzûl yang ditulis oleh Al-Wahidi, Mujahid mengatakan bahwa Nabi pernah menyebutkan seorang laki-laki bani lsrail yang menggunakan senjata untuk berperang di jalan Allah SWT selama seribu bulan. Umat Islam pun kagum dengan hal tersebut. Lalu, Allah SWT pun menurunkan surah Al-Qadr. Hal ini kemudian ditafsirkan satu malam pada Lailatul Qadar lebih baik daripada jihad yang dilakukan oleh orang bani Israil tersebut selama seribu tahun.
Hadits Lailatul Qadar
Terdapat beberapa sabda Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang malam Lailatul Qadar. Bahkan Rasulullah SAW juga menyebutkan waktu terjadinya serta tanda terjadinya Lailatul Qadar.
- Malam Diampuninya Dosa
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari)
- Waktu Terjadinya Lailatul Qadar
Rasulullah SAW tidak pernah menyebutkan secara pasti kapan Lailatul Qadar terjadi, namun ada hadits yang menjadi petunjuk. Rasulullah SAW bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan.” (HR Bukhari dalam Shahih-nya dan terdapat dalam Fath Al-Baari bab Fadhl Lailatul Qadar. Imam Muslim turut mengeluarkan riwayat ini dalam Shahih-nya)
- Lailatul Qadar Terjadi di Malam Ganjil
Lailatul Qadar terjadi saat Ramadan dan menurut hadits Rasulullah SAW, malam ini berada di malam ganjil. Rasulullah SAW bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: “Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.” (HR Ahmad, Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi. Al-Albani menyatakan hadits ini shahih)
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda,
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ – يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ – فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى
Artinya: “Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (HR Muslim)
Dalam riwayat lain,
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى
Artinya: “Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa.” (HR Bukhari)