Hikmah Pagi Idul Fitri: Pengampunan dan Taubat dalam Al-Qur’an

Pengampunan dan Taubat dalam Al-Qur'an
Pengampunan dan Taubat dalam Al-Qur'an/Freepik
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id Muhammad Quraish Shihab mengatakan, Al-Qur’an menggunakan beberapa istilah yang mengacu pada pengampunan (pembebasan dosa) dan upaya memulihkan hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhannya, termasuk taba (Taubat ), ‘afa yang mereka lakukan , ghafara (mengampuni), kaffara (menutupi), dan shafah.

“Masing-masing istilah digunakan untuk tujuan tertentu dan memberikan maksud yang berbeda,” tulis Muhammad Quraish Shihab dalam bukunya berjudul ” Wawasan Al-Quran ” (Mizan, 2007).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Taubat

Al-Quran mengisyaratkan adanya dua pelaku Taubat, yakni Allah dan manusia. Di sini dapat ditambahkan bahwa ada dua macam Taubat (kembalinya) Allah.

Pertama, lahir sebelum lahirnya Taubat manusia secara aktual. Ketika itu ia baru dalam bentuk keinginan dan kesadaran tentang dosa-dosanya.

Taubat pertama Tuhan ini antara lain tercermin dari firman-Nya dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 186,

“Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat…”

Kata ‘ibadi (hamba-hamba-Ku) baik yang ditulis dengan memakai huruf Ya’ (sebanyak 17 kali) maupun tidak (4 kali), semuanya digunakan untuk menunjukkan hamba Allah yang taat atau yang bergelimang di dalam dosa tetapi berkeinginan kembali kepada-Nya.

Perhatikan firman-Nya:

Masuklah ke dalam kelompok hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku” ( QS Al-Fajr [89] : 29-30).

Dan firman-Nya:

Wahai hamba-hamba-Ku yang bergelimang dalam dosa (dan telah menyadari dosanya sehingga ingin kembali), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah ( QS Al-Zumar [39] : 53)

Surat Al-Baqarah ayat 186 di atas menjelaskan bahwa Allah dekat dengan hamba-hamba-Nya, walaupun mereka masih bergelimang dalam dosa dan maksiat tetapi telah memiliki kesadaran untuk bertaubat.

Taubat Allah (kembalinya Allah) terhadap yang berkeinginan dekat kepada-Nya, lebih jelas terlihat pada ayat berikut:

Maka Adam menerima dan Tuhan-Nya (petunjuk) berupa kalimat-kalimat, dan Dia bertaubat (mengampuninya)” ( QS Al-Baqarah [2] : 37).

Pemberian kalimat-kalimat itu memberi isyarat bahwa Allah membuka pintu Taubat -Nya, dan memberi taufik kepada mereka yang berdosa, yang terketuk hatinya untuk kembali. “Penerimaan kalimat-kalimat dari Tuhan” itulah yang mengantarkan Adam mengajukan permohonan ampun kepada Allah.

Langkah pertama dari Taubat Allah ini, antara lain dipahami pula dari redaksi-redaksi fashilat (penutup) ayat-ayat yang berbicara tentang Taubat -Nya.

Perhatikanlah kedua ayat berikut ini:

Allah hendak menerangkan kepada kamu dan mengantarmu ke jalan orang-orang sebelum kamu (para Nabi dan orang-orang saleh) dan hendak menerima Taubatmu. Allah Maha Mengetahui lagi Bijaksana.” ( QS Al-Nisa’ [4] : 261.

Maka barangsiapa berTaubat (di antara pencuri-pencuri (itu) sesudah melakukan kejahatannya, dan memperbaiki diri, sesungguhnya Allah berTaubat kepadanya (menerima Taubat nya). Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ( QS Al-Ma-idah [5] : 39).

Penutup surat An-Nisa ayat 26 mengisyaratkan langkah pertama Taubat Allah, yang dilakukan-Nya kepada mereka yang diketahui terketuk hatinya atau memiliki kesadaran terhadap dosanya.

Langkah tersebut dilakukan oleh Allah karena Dia Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk bisikan-bisikan hati manusia, dan karena Dia Maha Bijaksana. Dalam posisi inilah Allah memberi petunjuk kepada Adam dengan kalimat-kalimat yang wajar diucapkan untuk memohon ampun, karena betapapun, manusia selalu membutuhkan petunjuk-Nya, lebih-lebih pada saat ia jauh dari Allah SWT.

Penutup surat Al-Ma-idah juga berbicara tentang Taubat Allah, tetapi kali ini dia benar-benar telah “Taubat ” (kembali) ke posisi semula. Namun harus disadari bahwa hal ini baru terjadi jika sang hamba yang berdosa bertobat dan memperbaiki diri. Allah mendekatkan diri dan kembali ke posisi semula, disebabkan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *