Hikmah Malam: 3 Perubahan Sikap Orang Meraih Haji Mabrur

Perubahan Sikap Orang Meraih Haji Mabrur
Haji Mabrur
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idHaji Mabrur tentu menjadi dambaan setiap jemaah haji. Meski hal ini belum bisa dipastikan, beberapa tanda atau perubahan perilaku dapat diamati pada orang yang berhaji mabrur.

Dikutip dari buku “Tuntunan Super Lengkap Haji & Umrah karya Sholihin As Suhaili. Mabrur berasal dari kata “barra” yang berarti “kebaikan ” atau “baik”. Sedangkan Ibnu Manzur menjelaskan dalam bahasa Arab “Lisananul” bahwa kata “Mabrur” mempunyai dua arti. Pertama, Mabrur artinya baik, suci dan bersih. Kedua, Mabrur artinya Maqbul atau memperoleh keridhaan Allah SWT.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dari pengertian tersebut maka pengertian Haji Mabrur adalah Haji yang dilakukan seorang Muslim setelahnya dan memperoleh kebaikan bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain, serta merupakan bukti bahwa hajinya diterima dan mendapat ridha Allah Ta’ala.

Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh as-Sunnah yang diterjemahkan Khairul Amru Harahap dkk menjelaskan bahwa salah satu keutamaan haji mabrur yaitu mendapat balasan surga. Hal ini bersandar pada hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda,

“Umrah dan umrah yang akan datang dapat menghapus dosa di antara keduanya. Haji yang mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali surga.” (HR Bukhari dan Muslim)

Perubahan Sikap Jemaah yang Haji Mabrur

Ada sejumlah perubahan sikap dari orang yang meraih haji mabrur. Perubahan ini diketahui sepulang dari Tanah Suci. Berikut di antaranya.

  1. Perubahan Perilaku Menjadi Lebih Baik

Mengutip buku Fikih Kontemporer Haji dan Umrah karya Ahmad Kartono, jemaah haji yang mabrur mengalami perubahan perilaku menjadi lebih baik dari sebelum berangkat haji saat kembali ke tempat asalnya. Hal ini dituturkan oleh para ulama, salah satunya dalam kitab al-Qira Liqasidi Ummil Qira.

“Yang dimaksud mabrur adalah haji yang dilaksanakan tanpa dicampur perbuatan dosa atau riya, sum’ah, rafas, dan fusuq. Dan tanda haji mabrur adalah bertambahnya perilaku yang lebih baik setelah haji dan tidak mengulangi perbuatan maksiat setelah kembali dari ibadah haji.”

  1. Rasa Kepedulian Sosial dan Sifat Kedermawanan Meningkat

Orang yang meraih haji mabrur rasa kepedulian sosial dan sifat kedermawanannya akan meningkat. Hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW,

“Tidak ada balasan bagi haji yang mabrur selain surga.” Para sahabat bertanya, “Apa haji mabrur itu, wahai Rasulullah?”

Beliau pun menjawab, “Memberikan makan (sikap kedermawanan) dan menyebarkan kesejahteraan (kedamaian).” Adapun dalam riwayat lain, “Baik tutur katanya.”

Diterangkan dalam buku Ibadah Haji: Proses Perjalanan, Pelaksanaan dan Keutamaan Tempat & Ritual karya Abbas Jumadi dkk, sebutan lain dari tanda tersebut adalah ith’amu ath-tha’am, ifsyau al-salam, dan thayyibu al-kalami.

Ith-tha’am adalah memberi makan atau peduli pada pengentasan kemiskinan dan masalah sosial kemasyarakatan. Ifsyau al-salam adalah senantiasa menebarkan salam dan kedamaian. Adapun, thayyibu al-kalami adalah bijak dalam bicara, santun dalam berbuat, dan baik dalam bersikap.

  1. Semakin Bersemangat Mengejar Amalan Akhirat

Tanda haji mabrur lainnya adalah semakin semangat mengejar amalan akhirat. Tanda ini disampaikan oleh Hasan al-Bashri,

“Orang yang ketika kembali dari ibadah haji menjadi makin zuhud (tidak rakus) dalam masalah duniawi dan semakin bertambah semangat dalam amalan akhirat. Adapun yang dimaksud balasan surga adalah haji mabrur tidak hanya menghapus surga, tetapi juga menjadikan seseorang sampai ke surga.”

Wallahu a’lam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar