Hikmah Malam: Kelahiran Nabi Isa AS

Kelahiran Nabi Isa AS
ilustrasi: Nabi Isa AS
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idNabi Isa AS. Beliau lahir kurang lebih 622 tahun sebelum hijrahnya Nabi SAW. dari kota Mekkah hingga kota Madinah. Ia dilahirkan pada bulan Dzulhijjah di Baitlahm (Betlehem) dekat Yerusalem. Nabi Isa as dilahirkan dari seorang ibu bernama Maryam binti Imran.

Ada dua nabi yang lahir tanpa ayah, namun diciptakan langsung oleh Allah Ta’ala. Dia istimewa dengan keistimewaan yang besar. Penciptaan Nabi Adam dan Nabi Isa (as) sebagai nabi tanpa mediasi hubungan laki-laki-perempuan adalah perkara sederhana bagi Allah Ta’ala.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

sebagaimana firman-Nya dalam surah ali-Imran ayat 59 yang terjemahannya, “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.”

Makna ayat di atas adalah : Sesungguhnya Allah SWT. Maha Kuasa dan Berkehendak seperti penciptaan Nabi Adam tanpa bapak dan tanpa ibu, dan menciptakan Nabi Isa tanpa bapak. Kemudian Dia berkata kepadanya “jadilah manusia” maka jadilah. Maka adapun pengakuan ketuhanan Nabi Isa karena dia diciptakan tanpa bapak merupakan pengakuan yang batil. Maka keduanya adalah hamba Allah SWT.

Ibunda Nabi Isa, yaitu Sayyidah Maryam ‘alaihassalam adalah wanita paling mulia di dunia. Allah SWT. menyifatinya dalam Al-Qur’an dengan gelar ash-shiddîqah. Maryam tumbuh besar dalam kesucian dan jauh dari maksiat. Ia terdidik dalam kondisi bertakwa kepada Allah SWT. melaksanakan semua kewajiban, menjauhi semua perkara haram dan memperbanyak amalan-amalan sunah.

Maryam diberikan kabar gembira oleh para malaikat bahwa Allah SWT. memilihnya di antara seluruh wanita yang ada, dan Dia menyucikannya dari segala perbuatan kotor dan hina. Sebagaimana dalam firman-Nya surah ali-Imran ayat 42 yang terjemahannya, “Dan (ingatlah) ketika malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia.”

Dialog Malaikat Jibril dengan Maryam, saat Jibril sebagai utusan Allah SWT. menyampaikan kabar bahwa Maryam akan melahirkan anak yang salih lagi bersih. Lalu Maryam menjawab,”Bagaimana mungkin aku mempunyai seorang anak padahal tidak ada suami yang mendekatiku dan aku juga bukan pendosa dan pelaku zina?”

Maka Jibril pun menjawab tentang keheranannya bahwa menciptakan seorang anak tanpa bapak adalah mudah bagi Allah SWT. dan Dia akan menjadikannya pertanda bagi manusia dan bukti kesempurnaan atas kekuasaan (qudrah) Allah SWT. serta menjadi rahmat dan nikmat bagi orang yang mengikuti, mempercayai dan beriman kepada-Nya.

Adapun firman-Nya dalam surah Maryam ayat 22-26 yang terjemahannya, “Maka Maryam mengandung, lalu ia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan, lagi dilupakan.” Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini”

Kemudian setelah proses melahirkan yang penuh berkah, Sayyidah Maryam pun kembali kepada kaumnya membawa putranya Isa as. sebagaimana Allah SWT. tegaskan dalam firman-Nya surah Maryam ayat 27 yang terjemahannya, “Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: ‘Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.’”

Kaumnya pun berkata kepadanya: Engkau telah melakukan perbuatan mungkar yang besar. Mereka berburuk sangka kepada Maryam, menyalah-nyalahkan dan menyakitinya sementara Maryam tetap diam dan tidak menjawab, karena ia telah memberitahukan kepada mereka bahwa ia telah bernazar kepada Allah SWT. untuk tidak berbicara. Ketika keadaan menjadi sulit, maka Maryam menunjuk kepada Isa agar mereka berbicara kepadanya. Ketika itulah, mereka berkata kepada Maryam apa yang Allah beritakan dalam Al-Qur’an dengan firman-Nya surah Maryam ayat 29 yang terjemahannya,”Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: ‘Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?’”

Ketika itulah, Allah SWT. Yang Mahakuasa atas segala sesuatu dengan qudrah-Nya menjadikan Isa as. mampu berbicara, padahal ketika itu ia masih bayi yang menyusu. Maka Isa mengatakan apa yang dalam firman-Nya surah Maryam ayat 30 yang terjemahannya, “Isa berkata: Sesungguhnya aku ini hamba Allah…” Allah SWT. menjadikannya mampu berbicara saat masih dalam buaian. Dan kalimat pertama yang diucapkan Isa as. adalah “Abdullah” sebagai pengakuan akan kehambaannya kepada-Nya, Tuhan Yang Maha Esa, Dzat yang tidak melahirkan dan dilahirkan.

Bukti kerasulan Isa as. sebagaimana firman-Nya dalam surah ali-Imran ayat 49 yang terjemahannya, “Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.”

Jelaslah bahwa Nabi Isa as. adalah hamba-Nya yang dipilih sebagai utusan-Nya untuk menyampaikan risalah-Nya kepada Bani Israel. Semoga Allah SWT. memberikan hidayah-Nya kepada seluruh umat manusia untuk tidak menyekutukan-Nya.

Aunur Rofiq

Ketua DPP PPP periode 2020-2025

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *