Tetaplah Berhikmah
By Ustadz Umar Faqihuddin spdi
Akhirnya, yang diantarkan kepada peristirahatan terakhir, tersadar sudah. Akan dahulu semasa hidup yang menjadi taushiyah.
Bahwa akan kembali, tak ada yang menunggui betah. Sendiri dalam sepi, tak ada yang menemani istiqomah. Menjadi kenyataan yang tak bisa di bantah.
Keluarga, tetap akan pulang ke rumah. Tak ada yang mau satupun ikut dikubur sekalipun dibayar rupiah. Termasuk yang mengaku cinta, ternyata akhirnya goyah.
Harta dan fasilitas, tak ada yang disertakan sekalipun rumahnya megah dan mobilnya mewah. Atau pun sekedar hp yang wah.
Yang setia menemani hanyalah amal sholih dan jariyah. Sekurus dan seadanya amal sholih akan setia menemani betah.
Bahkan membela sekuat tenaga, pantang menyerah. Sekalipun akhirnya kadang kalah. Setidaknya ia telah membayar perjuangan dengan gagah.
Di suasana ancaman wabah. Kita bisa memetik hikmah. Agar tersadar tak lengah. Kondisi ini, kita belajar menjemput hidayah.
Keluarga seperti apapun cinta, tak ada yang datang sebab virus mewabah. Ditambah lagi parah. Ada yang tak mengirim apapun, karena kondisinya lebih susah.
Hanya amal sholih, taqwa dan tawakal ibadah. Yang bisa di andalkan untuk berada dalam jaminan Allah. Sekurus dan seadanya tetap menjadi pegangan yang indah.
Semoga dalam segala suasana kita tetap berhikmah. Mengambil dari kejadian sebuah muhasabah. Tetap setia di jalan Allah, meski susah dan lelah.