Hajinews.id,- Jika manusia berhajat kepada perlindungan. Maka perlindungan sedekahlah yang meyakinkan. Seorang dengan sedekah seperti dibawah naungan.
Jika musibah mewabah sebab banyaknya dosa yang dilakukan. Ingatlah kisah seorang pelacur dan anjing yang kehausan.
Ia bersedekah air minum untuk menyelamatkan anjing dari kematian. Dan Allah mengampuni dosa yang pernah dilakukan.
Jika musibah mengancam kematian. Ingatlah seorang yahudi pencari kayu yang dikhabarkan hari itu akan menemui kematian. Namun terselamatkan.
Berangkat mencari kayu dengan dua potong roti sebagai bekal makanan. Sepotong roti ia sedekahkan. Allah berkenan menunda kematian.
Jika musibah itu sempat rahmat Allah tertahan. Dalam sholat istisqo meminta hujan. Setelah sholat dan meminta ampunan. Bersama bersedekah ditunaikan.
Hujan pun Allah turunkan. Kebakaran hutan terpadamkan. Kembali berbuah tanaman. Musibah di hilangkan. Rahmat-Nya diberikan. Rezeki Allah cukupkan.
Masihkah ada yang kita butuhkan ? Pendapat ilmuan. Temuan ahli berpengalaman. Dan beratus artikel spesialis untuk meyakinkan.
Saat Allah sudah berfirman.
” Sungguh benar-benar selamat, yang besedekah,mengingat Allah dan sholat ”
Al A’la : 14-15.
Sungguh saat ilmu hanya logika yang dipuaskan. Dan hati belum puas dalam tenangnya keyakinan. Seribu dalil sekalipun belum mencukupkan.
Semoga Allah kepada kita menganugerahkan. Hati yang puas dengan ketentuan.Amal yang dalam penerimaan. Dan do’a yang dikabulkan.
(By Ustadz Umar Faqihuddin spdi/gwa)