Hikmah Pagi: Hidup Tak Selalu Seperti yang Kita Inginkan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id,- Siapa bilang hidup selalu lancar dan seperti yang kita inginkan. Faktanya adalah bahwa hidup itu tak selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Dan tak sesuai yang kita perkirakan.

Dan apa yang terlihat tak selalu sama dengan apa yang tersembunyi.
Tapi manusia sering kali menilai segala sesuatu dari apa yang mereka lihat.
Padahal sering kali yang tersembunyi jauh lebih baik dari yang terlihat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sedekah.
Bagi beberapa orang satu kata ini begitu sulit untuk dilakukan.
Karena menurut mereka sedekah mengurangi kekayaan mereka.
Apalagi jika keadaan ekonomi mereka sedang menurun.
Padahal Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran :

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ*

“Perumpamaan (nafkah atau sedekah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Dikisahkan…

Kedua cucu Rasulullah SAW, Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib bersama Sayyidina Abdullah bin Ja’far pergi melaksanakan haji.

Di pertengahan perjalanan mereka merasakan lapar dan haus, sedangkan bekal mereka telah habis.

Lalu, mereka melihat ada sebuah tenda, mereka pun menghampirinya.

Dan di dalam tenda itu ada seorang wanita tua, mereka pun bertanya, “Apakah anda memiliki minuman?”

“Iya,” jawab wanita tua itu.
Mereka pun menghadap wanita itu, ternyata wanita tua itu tak memiliki apapun kecuali hanya seekor kambing.
Tapi wanita tua itu berkata, “Peraslah dan minumlah susunya.”
Mereka pun meminum susu kambing itu.

Mereka bertanya kembali, “Apakah ada makanan?
Wanita tua itu pun menjawab, “Iya, ada. Kambing ini, aku tidak memiliki apapun kecuali kambing ini dan aku bersumpah seseorang dari kalian tidak akan menyembelihnya, kecuali aku akan menyiapakan kayu bakarnya, pangganglah lalu makanlah!”

Mereka pun makan dan beristirahat di tenda itu.
Setelah mereka merasa cukup, mereka pun pamit.
Sebelum mereka pergi mereka pun menjelaskan bahwa mereka adalah orang-orang Quraisy dan jika wanita itu mau maka mereka menawarkannya untuk mampir ke Madinah.

Setelah mereka pergi, suami wanita tua itu pun datang.
Wanita tua itu menceritakan kejadian tadi.
Maka suaminya yang mendengar itu marah kepadanya, ‘Bagaimana mungkin sang istri memberikan harta mereka satu-satunya itu untuk orang tak dikenal!’

Waktu pun berlalu.
Dan ternyata kedua suami isteri ini terkena paceklik.
Hingga mereka pun harus masuk ke kota Madinah.
Mereka memungut kotoran hewan.
Gang demi gang di jalani si wanita itu untuk memungut kotoran hewan.
Hingga….

Sayyidina Hasan yang sedang duduk di depan rumahnya melihat wanita tua itu dan memangilnya.
“Wahai hamba Allah! Bukankah kau mengenalku?” tanya Sayyidina Hasan.
“Tidak,” jawab wanita tua itu.

Maka Sayyidina Hasan mengingatkannya kejadian beberapa waktu yang lalu itu.
Tapi si wania tua itu tetap mengakui bahwa ia tidak mengenalnya.
Sayyidina Hasan pun menyerah dan berkata, “Jika kamu tidak mengenalku, maka aku mengenalmu.”

Sayyidina Hasan pun memerintahkan budaknya untuk membelikan wanita itu seribu ekor kambing dan memberinya seribu dinar.
Sayyidina Hasan pun menyuruh budaknya untuk mengantarkan wanita tua itu menuju Sayyidina Husein.

Sayyidina Husein yang telah bertemu wanita itu bertanya, “Berapa saudaraku Hasan memberimu?”
Wanita tua itu pun memberi tau pemberian Sayyidina Hasan.
Lalu Sayyidina Husein juga memberikan apa yang diberikan Sayyidina Hasan.

Sayyidina Husein juga menyuruh budak Sayyidina Hasan untuk mengantarkan wanita tua itu kepada Sayyidina Abdullah bin Ja’far.

Lalu si budak menjelaskan apa yang dilakukan kedua cucu Rasulullah itu.

Maka Sayyidina Abdullah berkata, “Andaikan wanita tua ini lebih dahulu menemuiku, karena aku telah merepotkan mereka berdua (Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein).

Lalu Sayyidina Abdullah memberi
wanita tua itu dua ekor kambing dan dua ribu dinar.
Wanita tua itu pun kembali ke rumahnya dan menjadi salah satu orang yang paling kaya.

Dari cerita ini kita sadar, bahwa sedekah kenyataannya tidak mengurangi harta yang kita miliki.
Namun sedekah justru menambah harta kita jauh lebih banyak.
Layaknya wanita tua ini, ia menjadi kaya hanya karena satu ekor kambing.
Sungguh… Allah tak pernah menyalahi janji-Nya.

Satu hal yang perlu kita yakini :

ثق بالله! إن الله ﻻ يخلف الميعاد

“Percayalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah tak pernah menyalahi janji-Nya.”““

(Gwa)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *