Membasuh Hati Dengan Makna
By Ustadz Umar Faqihuddin SPdI
Dan tangan yang menuntun domba. Dengan perasaan yang membuncah didada. Karena sedang memerankan sosok Khalilurrahman yang mulia. Agar kelak dikumpulkan bersama.
Sebening butiran-butiran air mata. Sesaaat sebelum qurban disembelih, bukan tangisan hilangnya harta. Namun,tangisan haru menyesak dada.
Bagian dari kecintaan terhadap suguhan dunia. Ia berkesempatan mengusir sedikit tak seberapa. Dibandingkan kisah yang sesungguhnya dahulu kala.
Sesi yang mengaduk rasa. Antara pemandangan amal nyata dan amal makna. Teriring takbir menggema. Agar bertambah kekuatan hati dalam ketauhidan melebih perkasa.
Allahu Akbar…Allahu Akbar…walillahilhamd…
Allah yang Maha Besar atas semua. Lebih besar untuk diberikan kepadaNya cinta. Pengorbanan raga dan harta. Sekaligus pengorbanan rasa yang menjiwa.
Begitu besar cinta Allah kepada hamba. Maka, dengan hal yang mengingatkan akan akherat dengan syariat dibuat tidak lupa. Sehingga ujian melaksanakannya pun datang tak berjeda.
Agar hamba yang dicinta paham mencerna. Dengan beratnya ujian, kepada dunia tak nyaman dan suka. Sebab disiapkan akherat yang lebih istimewa.
Dunia dicipta. Untuk tempat meninggal, bukan tempat tinggal itu pun sementara. Dalam ke-hati-hatian taqwa. Semoga suasana kehidupan kita terjaga.