Indonesia Impor 50 Juta Dosis Calon Vaksin Corona dari China

Erick Thohir. (Antara/Dok. Kementerian BUMN)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – PT Bio Farma dipastikan menerima bulk atau konsentrat Ready to Fill (RTF) vaksin virus Corona (COVID-19) dari Sinovac sebanyak 50 juta dosis pada November 2020 hingga Maret 2021 mendatang.

Kepastian itu ditandai dengan penandatanganan Prelimenary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Production of COVID-19 Vaccine, yang dilaksanakan pada 20 Agustus 2020 di Hainan, China.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) Erick Thohir menyampaikan bahwa dalam perjanjian itu Bio Farma tidak hanya sekadar mengolah dan mendistribusikan saja, tapi juga ada unsur transfer teknologi.

“Dalam kunjungan ini kita ingin memastikan transformasi dari industri kesehatan kita, di mana Bio Farma kerja sama dengan Sinovac adalah sebuah kerja sama yang win-win, bahwa menyepakati dengan Sinovac dalam hal transfer knowledge, transfer teknologi, ini yang perlu digarisbawahi,” ujar Erick dalam keterangan dikutip dari Antara, Jumat (21/8/2020).

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan Bio Farma menantikan kiriman 10 juta dosis bulk vaksin COVID-19 pertama pada November 2020, dan pada Desember 2020 akan datang 10 juta dosis bulk berikutnya.

Kemudian, lanjut dia, pada bulan Januari 2021 hingga Maret 2021 akan datang 10 juta dosis bulk vaksin COVID-19 setiap bulannya, sehingga total yang akan diterima Bio Farma sampai dengan Maret 2021 adalah sebanyak 50 juta bulk vaksin COVID-19. “Mari kita tuntaskan tugas besar kita untuk segera memproduksi vaksin dan mendistribusikannya bagi masyarakat Indonesia,” ujar Honesti.

Ia menambahkan bulk yang akan diterima oleh Bio Farma dalam bentuk RTF pada bulan November 2020 tidak akan langsung diproduksi, melainkan akan dilakukan serangkaian pengujian di Bio Farma dan proses registrasi di Badan POM, sampai pada akhirnya siap untuk diproduksi.

Setelah proses-proses itu selesai, Bio Farma akan melanjutkan proses filling and packaging untuk menjadi produk akhir, sehingga didalamnya terdapat komponen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), dan transfer teknologi dalam bidang fill/finish bulk dengan transfer teknologi pengujian.

Sementara itu, Polda Jawa Barat menerjunkan polisi bersenjata untuk menjaga PT Bio Farma. Sebab, perusahaan BUMB itu merupakan produsen vaksin covid-19, yang merupakan objek vital nasional.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan bahwa PT Bio Farma saat ini cukup berperan besar dalam perlawanan menghadapi COVID-19. “Kami, kepolisian hadir di sini membantu memberikan keamanan, dan akan membantu secara maksimal,” kata Rudy di Bandung, Jumat (21/8/2020). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *