Hikmah Malam : Bahasa Cinta dari Manusia untuk Allah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

 

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id — Setiap Muslim jika ditanya apakah mencintai Allah SWT maka seharusnya menjawab iya. Jika memang mencintai Allah SWT, ada lima cara untuk menunjukkannya.

Mari kita telusuri apa bahasa cinta manusia kepada Allah SWT. Anda mungkin memperhatkan hati Anda lebih condong ke satu jenis ibadah di atas yang lain. Dengan kata lain, Anda menemukan diri Anda merasa lebih dekat dengan Allah SWT ketika melakukan satu tindakan di atas perbuatan lainnya.

Secara umum diketahui ada sahabat tertentu yang benar-benar menjadi ahli ibadah tertentu. Mereka tahu ‘bahasa cinta’ mereka kepada Allah SWT dan mereka berbicara dengan penuh semangat.

Mari temukan beberapa kemungkinan bahasa cinta unat Islam kepada Allah SWT. Namun, artikel ini sama sekali tak mendorong seseorang untuk meninggalkan bentuk ibadah lain yang didukung oleh Alquran dan sunah. Dikutip di About Islam, artikel ini hanya membantu kita memahami ibadah mana yang paling menyentuh hati umat Islam dan mengapa melakukannya sehingga bisa menghabiskan lebih banyak waktu melakukannya.

1. Memuji Allah SWT

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS Al Baqarah 2:186).

Allah SWT suka ketika hambaNya menyeru-Nya. Bagian dari adab (etiket) berdoa kepada Allah adalah memulai dengan kata-kata penegasan, yaitu memuji Allah SWT dan memuliakan-Nya dengan nama-Nya yang relevan dengan doa. Ketika kita menegaskan Allah dalam segala keagunganNya, Dia menegaskan dengan memberi manusia lebih banyak karunia dan bahkan mengingatkan para malaikat tentang manusia. Sungguh cara yang luar biasa untuk menunjukkan cinta.

2. Berbuat baik

Abu Hurairah RA dari Nabi Muhammad SAW mengatakan, “Barangsiapa yang meringankan kesulitan seorang mukmin dari kesulitan dunia ini, Allah SWT akan menyelamatkannya dari kesulitan akhirat.” (HR Muslim).

Berbuat baik adalah ketika seorang mukmin melakukannya tanpa mengharapkan terima kasih atau pengakuan. Bahkan, Allah SWT menyebutkan dalam Alquran bahwa sekelompok dari mereka di Jannah adalah mereka yang memberi makan orang lapar dan berkata: (Kami memberi Anda makan hanya karena Allah SWT, tidak mencari imbalan atau terima kasih dari Anda) (Al-Insan 76:9).

Bisa jadi Allah SWT, pemelihara (A-Razzaq) telah memberikan rezeki kepada makhluk-Nya melalui perbuatanmu.

3. Hadiah

Tidak mungkin seseorang memberikan hadiah kepada Allah SWT. Namun, hal yang paling dekat dengan memberikan pada Allah SWT adalah sedekah.

Allah SWT menjelaskan amalan tersebut dalam Alquran: Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan (QS Al Baqarah: 245).

Tentu saja kita tak bisa memberikan pinjaman kepada Raja di Atas Raja, tetapi Dia menghadiahi dengan sangat murah seolah-olah umat Islam bisa!

Aisyah memperlakukan sedekahnya seperti hadiah dengan memberikan wewangian sebelum memberikannya. Dia menjelaskan dia melakukan ini dan mengetahuinya ini akan mencapai Allah SWT. Jadi, mari kita ingat hadiah yang Allah berikan bagi orang yang murah hati:

Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati (QS Al Baqarah 2: 274).

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *