Dugaan Penyelewengan Dana ACT, Baznas: Kelola Dana Umat Banyak Godaan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Hajinews.id – Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) bikin heboh jagat media sosial buntut dari laporan majalah Tempo terkait adanya dugaan penyelewengan dana donasi oleh ACT.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Digambarkan dari laporan itu para petinggi ACT bermewah-mewahan dengan uang hasil sumbangan masyarakat.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), sebagai lembaga pengelola zakat dan dana umat, turut prihatin atas munculnya pemberitaan tersebut.

“Iya, kita prihatin. Pertama kita prihatin dengan munculnya pemberitaan ini dan ini menjadi refleksi bagi lembaga filantropi lainnya, termasuk semua yang terimbas hal ini,” kata Pimpinan Baznas, Saidah Sakwan yang dikutip redaksi, Selasa (5/7).

Saidah menekankan bahwa akuntabilitas lembaga filantropi tidak bisa bisa ditawar lagi.

Tata kelola zakat di Baznas sendiri diawasi dan diperiksa oleh tiga pihak. Yakni Kantor Audit Publik (KAP), Inspektorat Jenderal Kementerian Agama dan audit ISO.

“Jadi kami punya tiga ISO yang setiap tahunnya tuh diaudit. Jadi semua lini kami diaudit. Itu bagian dari mitigasi dan akuntabilitas,” kata Saidah.

Saidah mengatakan, mengelola dana publik itu godaannya juga tidak sedikit. Karenanya perlu mitigasi, SOP, dan manajemen akuntabilitas ketat.

“Supaya apa, supaya kami bisa mengelola dana secara akuntabel, supaya amanat yang dititipkan donatur bisa kami kelola secara baik,” kata Saidah.

Saidah berpandangan munculnya isu ACT menjadi tantangan bagi lembaga filantropi seperti Baznas untuk lebih meraih kepercayaan publik.

“Ini pasti akan menjadi tantangan berat buat kami. Kenapa? para pengelola dana filantropi dan zakat tantangannya ada pada kredibilitas. Ketika kredibilitas turun yang dirugikan itu bukan lembaga filantropi saja, sesungguhnya yang dirugikan adalah mustahik,” kata Saidah.

“Organisasi pengelola zakat itu betul-betul harus menjaga kredibilitasnya, karena di belakang kita itu bukan kita sendiri, tetapi ada harapan-harapan mustahik,” imbuhnya.

Baznas sendiri saat ini tidak memiliki kerjasama dengan ACT. Namun ada sebuah program ACT yang masih dikaji ulang oleh Baznas.

“Nggak ada (program), cuma kita hari ini sedang melakukan registrasi ulang terhadap program Global Zakat yang hari ini belum clean karena kita melihat indikasi ada mismanagement,” kata Saidah.

Saidah pun berharap para donatur bisa memilih mitra atau organisasi yang mengelola filantropi yang kredibel.

“Kredibel itu bisa dilihat dari jejaknya,” demikian Saidah.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *