Hikmah Siang: Tradisi Nenek Moyang, bukan Ukuran Kebenaran!

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Banyaknya Fenomena-fenomena kesyirikan yang menjamur di suatu Negeri, sebagai tanda minimnya faham tentang Ilmu Agama. Dimana masih ada yang menjadikan Tradisi/ Adat Nenek Moyang sebagai Prioritas dalam hal Agama.

“Jangan berbuat demikian, itu namanya Syirik. Jangan berbuat seperti itu, karena Islam sama sekali tidak mengajarinya”.
Namun ketika memperingatkan bahaya Syirik adapun yang mengatakan,

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kamu ini jangan memecah belah umat, ketahuilah ini telah menjadi Tradisi kami selama ini. Nenek Moyang kami telah melakukan ini selama ini, kamu diam saja!”.

Hal semacam itu telah disebutkan dalam Al Qur’an, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman.

“Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami” (QS. Al Baqarah: 170).

Saudaraku, sebuah Tradisi dan juga Adat Nenek Moyang bukanlah ukuran Kebenaran. Sekalipun banyak orang yang melakukannya. Namun kebenaran hanya bersandar pada Al Qur’an dan As Sunnah dengan pemahaman Salafus Shalih, dan Islam adalah Agama berdasarkan Dalil. “Ada dalil kerjakan, tidak ada dalil maka tinggalkan”.

Ketika Kesyirikan sudah merajalela, mengadakan ritual baru dalam Agama atau mempercayai sesembahan selain Allah seperti (meminta hajat kepada orang yang telah mati di kuburan-kuburan, mengkeramatkan kuburan, sedekah bumi atau mengirimkan sesajen kepada penunggu laut; pohon dan semisalnya, ritual kebo, mempercayai jimat dan semisal dengan itu semua).

Ketahuilah ini semua tidak pernah diajarkan dalam Islam, namun inilah kondisi Negeri ini yang masih mengikuti ajaran Nenek Moyang yang nyatanya semua ajaran tersebut tidak pernah dibenarkan dalam Islam.

Kemudian ingatlah ketika Bumi digoncangkan, ketika Laut diluapkan. Adakah sesembahan dari apa yang kalian minta selama ini memberikan pertolongan dan manfaat?

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: “mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah”. (QS. Yunus [10] : 18 ).

Firman-Nya lagi: “Dan diantara sebagian manusia, ada yang mengambil (menjadikan) selain Allah sebagai tandingan-tandingan (sekutu), mereka mencintai tandingan-tandingan itu seperti layaknya mencintai Allah, sedangkan orang-orang yang beriman itu sangat cinta kepada Allah.”
[QS. Al-Baqoroh : 165]

Rasulullah Sholallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Barang siapa mati dalam keadaan masih menyembah kepada tandingan / sekutu selain Allah, niscaya dia masuk neraka.”
[HR. Bukhori]

Begitulah akibat yang harus ditanggung oleh orang yang mencintai tandingan-tandingan selain Allah, Kita lihat, banyak orang yang mencintai keluarga, harta benda, jabatan atau kekuasaan dan lain-lain, hingga melalaikan kewajiban ibadah kepada Allah, atau bahkan mengabaikan hak – hak Allah sama sekali, wal ‘iyyadzu billah.

Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala senantiasa memberikan Hidayah Taufik, serta rahmat-Nya untuk kita semua. Dan semoga kita di wafatkan dalam keadaan Khusnul khatimah, di atas Manhaj dan Sunnahnya Nabi kita Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Aamiin

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *