Prof Haedar Nashir: Pentingnya Seorang Muslim Menghargai Waktu

Seorang Muslim Menghargai Waktu
Prof Haedar Nashir
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Menurutnya, orang sukses biasanya orang yang memang tidak senggang waktunya. Kalau ingin sukses jangan bersenggang-senggang dengan waktu. Penganggur itu waktunya banyak. Tetapi waktu itu tidak bisa berbuat apa-apa.

وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketika masih hidup, sebelum datang ajal.

“Kalau sudah ajal tiba, tua maupun muda, apapun tidak bisa kita lakukan. Dulu jarang berbuat baik, ketika ajal tiba minta waktu kepada tuhan. Tapi tuhan tidak mengizinkan lagi karna itu sudah tiba waktunya. Itulah yang harus kita samai ketika terjadi pergantian dari waktu lama ke waktu baru,” terangnya.

Maka orang arab punya pepatah,

اَلْوَقْتُ كَالصَّيْفِ

Waktu itu seperti pedang.

إِنْ لَمْ تَقْطَعْهُ قَطَعَكَ

Pedang itu kalau tidak anda gunakan, bisa memotong leher anda.

Maka artinya waktu itu bisa membuat kita lalai dan tertipu. Ada hadis lain yang menjelaskan ada dua nikmat yang membuat manusia tertipu yakni dikala sehat dan dikala luang waktu.

Haedar menegaskan kembali untuk memanfaatkan waktu dengan baik. “Apa yang berguna? Masing-masing kita tentu tau. Ketika di rumah, manfaatkan untuk ke masjid. Kalau sudah tiba waktu shalat ada baiknya meninggalkan tijarah (transaksi ekonomi) sementara. Jangan sampai kita ada di sekitar masjid tetapi masjid itu seakan-akan masjid itu dunia asing bagi kita padahal kita muslim. Kenapa? Setiap manusia akan rugi, kecuali mereka yang beriman. Insyaallah kita semua sudah beriman. Beriman kepada Allah, malaikat, rasul, kitab, hari akhir, dan qadha & qhadar. Tetapi menjadikan iman sebagai ruh kehidupan, itulah yang harus kita rawat. Iman itu harus menjadi ruhani kita yang shaleh,” pesannya.

banner 800x800