Hikmah Siang: Mengaudit Keuangan Agar Tidak Ada Suuzhan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Abul ‘Aliyah rahimahullah, seorang ulama tabi’in, mengatakan:

كُنَّا نُؤْمَرُ أنْ نَخْتِمَ على الخَادِمِ، ونَكِيلَ ونَعُدَّها، كَرَاهيَةَ أنْ يَتَعَوَّدُوا خُلُقَ سُوءٍ أوْ يَظُنَّ أحدُنا ظَنَّ السوءِ

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Dahulu kami diperintahkan untuk memberikan segel pada kantong yang dibawa pembantu, lalu kami menimbang ulang dan menghitung ulang uang kembalian. Agar mereka tidak terbiasa dengan akhlak buruk dan agar kami tidak berprasangka buruk” (HR. Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrad no.124 , dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Adabul Mufrad).

Syaikh Al Albani menjelaskan,

إذا أعطى كيسا فيه فلوس للخادم ختمه لكي لا يطمع الخادم بفتحه والأخذ لشيء … ونكيل يعني إذا أعطينا قمحا وقلنا له انزل إلى السوق وبعه فنعطيه بالكيل لا نعتمد عليه نعطيه هكذا جزافا بناء على الثقة… وكذلك قوله فيما بعد ونعدها الضمير يعود والله أعلم للفلوس

“Jika para tabi’in memberikan pembantu mereka kantong berisi uang (untuk belanja), maka mereka menyegel kantong tersebut dengan cincin. Sehingga sang pembantu tidak tamak dan ingin membukanya untuk mengambilnya. [dan menimbangnya] maksudnya jika kami memberi gandum untuk dijual di pasar, maka kami menimbangnya dulu tidak memberinya begitu saja dengan sekedar saling percaya … demikian juga perkataan setelahnya [dan kami menghitung ulang] dhamir dari perkataan ini wallahu a’lam maksudnya adalah menghitung ulang uangnya” (Syarah Al Adabul Mufrad hal. 158).

@fawaid_kangaswad

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *